Langkah Cepat Wali Kota Semarang Tangani Banjir Perum Dahlia Meteseh Terhalang Izin Perumahan

Menurut Wali Kota Semarang, status perumahan yang belum mengantongi izin juga menjadi kendala dan menyulitkan pihak Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan perawatan fasilitas umum terutama di Perumahan Dahlia, Meteseh

oleh Felek Wahyu diperbarui 13 Des 2024, 22:13 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 21:58 WIB
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin pengecekan lokasi banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kamis (12/12/24. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin pengecekan lokasi banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kamis (12/12/24. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang bergerak cepat menangani limpasan air yang terjadi di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, pasca-hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu malam (11/12/24).

Banjir yang menggenangi sejumlah rumah warga diketahui akibat tembok pembatas Kali Tunggu dengan perumahan Dahlia jebol sepanjang 20 meter. Tembok yang jebol langsung menjadi jalan limpasan air masuk ke kawasan perumahan.

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memimpin langsung pengecekan guna mencari solusi banjir yang terjadi di akhir tahun 2024 tersebut. Mbak Ita, panggilan Wali Kota Semarang mendatangi lokasi guna memastikan tidak ada banjir besar seperti yang diberitakan di beberapa media.

“Pertama saya sampaikan tidak ada banjir besar, hanya limpasan dan ini sudah selesai. Kedua, saya sudah tanya pada Distaru bahwa Perumahan Dahlia ini KRK sebagian sudah terbit perorangan. Karena ini hanya pengembang kavling siap bangun dan sebagian lagi belum terbit KRK," ujar Mbak Ita, sapaan akrabnya saat melakukan tinjauan langsung, Kamis siang (12/12/24).

Menurut Wali Kota Semarang, status perumahan yang belum mengantongi izin juga menjadi kendala dan menyulitkan pihak Pemerintah Kota Semarang untuk melakukan perawatan fasilitas umum terutama di Perumahan Dahlia, Meteseh.

“Ini pengembang belum ada ijin sehingga bagaimana kita mau melakukan penanganan-penanganan seperti membuat tanggul yang baik. Pertama belum ada izin, kedua kan harusnya ada penyerahan BAST aset dan fasos, nah ini izin saja belum,” tegasnya.

Dengan adanya permasalahan banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, ke depan pemerintah Kota Semarang meminta pengembang untuk menaati aturan dan tidak membohongi konsumen. Mbak Ita juga meminta jajarannya untuk lebih memberikan perhatian dan pengawasan terhadap ijin pengembang perumahan.

“Ini saya juga minta pada teman-teman dari Distaru, dari Satpol PP, termasuk nanti juga pengawasan dari camat dan lurah,” tegas Mbak Ita.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Langkah Darurat

Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin pengecekan lokasi banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kamis (12/12/24. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu
Wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin pengecekan lokasi banjir di Perumahan Dahlia, Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kamis (12/12/24. Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu

Meski terkendala permasalahan administrasi dari pengembang, Mbak Ita menegaskan Pemkot tak akan lepas tangan terhadap permasalahan bencana yang mengakibatkan kerugian bagi warga. Pemkot akan mengutamakan warga.

“Meski sebenarnya belum izin tapi karena ini force major ya, karena ini bencana akhirnya teman-teman dari PU, teman-teman dari Damkar, dari Disperkim, termasuk Pak Camat dan BPBD ini kan semua memberikan bantuan untuk warga termasuk melakukan penanganan,” imbuhnya lebih lanjut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa timnya telah mengambil langkah darurat untuk menangani talud yang ambrol. “Agar air tidak meluap terlebih dahulu apabila terjadi hujan lagi, DPU dan BBWS akan melakukan penanganan darurat dengan sandbag terlebih dahulu,” terang Suwarto.

Bahkan upaya reaksi cepat juga telah berlangsung seperti penyiapan dapur umum dan pemompaan air oleh BPBD dan Damkar sejak Rabu malam.

Ia menambahkan bahwa pengembang perumahan akan diundang untuk duduk bersama menyelesaikan masalah tanggul secara permanen. "Karena tanggul ini masih menjadi tanggung jawab pengembang, kami akan mendesak agar segera dilakukan penanganan yang sesuai," katanya.

Sementara itu, Trisno, Ketua RT 8 RW 9 Kelurahan Meteseh juga berharap agar ke depan ada solusi pembuatan talud permanen. “Saya juga mewakili warga di sini ingin adanya penguatan talud. Karena kita kan di sini gak 1-2 tahun. Di sini kita pengen terus gitu,” ujar Trisno.

Dengan serangkaian langkah responsif yang telah dilakukan, Pemkot Semarang terus berkomitmen untuk menangani permasalahan banjir, termasuk mendesak para pengembang agar mematuhi aturan dan melengkapi perizinan yang diperlukan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya