Liputan6.com, Gorontalo - Provinsi Gorontalo yang berbatasan langsung dengan Teluk Tomini sebelah selatan, terkenal dengan kekayaan hasil lautnya yang melimpah.
Salah satu kuliner khas yang patut dicicipi adalah perkedel nike, yang terbuat dari ikan nike, jenis ikan goby kecil yang hanya ditemui di musim tertentu.
Advertisement
Baca Juga
Perkedel nike merupakan salah satu hasil kreasi kuliner masyarakat Gorontalo yang memadukan ikan nike dengan tepung terigu, bawang merah, bawang putih, dan telur ayam.
Proses pembuatannya sederhana namun menghasilkan cita rasa gurih yang khas.
Ikan nike, meskipun berukuran kecil sekitar 5 sentimeter, terkenal dengan dagingnya yang lezat dan cocok untuk diolah menjadi hidangan yang menggugah selera.
Menurut Safitri, seorang pengunjung asal Kendari yang baru saja mencoba perkedel nike, hidangan ini tidak selalu tersedia sepanjang tahun di Gorontalo.
"Ikan nike hanya musim tertentu, jadi perkedel nike tidak selalu bisa dinikmati setiap hari. Namun, ketika musimnya tiba, restoran-restoran di Gorontalo pasti menyediakannya," ungkapnya.
Perbedaan perkedel nike dengan perkedel pada umumnya terletak pada bahan bakunya yang menggunakan ikan nike sebagai pengganti kentang atau daging cincang.
Tradisi kuliner ini menunjukkan kekreatifan masyarakat Gorontalo dalam memanfaatkan potensi laut mereka, menciptakan hidangan yang unik dan memikat bagi pengunjung.
Untuk wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo, mencicipi perkedel nike menjadi pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.
Simak juga video pilihan berikut:
Tentang Ikan Nike
Mungkin banyak yang belum tau soal ikan yang satu ini. Ikan nike adalah schooling fish atau kelompok yang memiliki nama latin Awaous melanocephalus itu, banyak ditemukan di Perairan Gorontalo.
Mamalia laut ini merupakan jenis ikan yang berukuran kecil antara 2-4 sentimeter dan memiliki keunikan tersendiri. Siklus kemunculannya dalam jumlah besar pada satu lokasi tertentu, membuat segerombolan ikan ini sangat misterius.
Ikan nike sendiri, muncul setiap periode bulan perbani akhir menjelang malam hari. Kehadirannya dalam bentuk schooling atau bergerombol dalam jumlah jutaan.
Sementara daerah paling banyak dimunculi ikan ini, daerah pantai yang dekat dengan muara sungai.
Menurut warga lokal, jika sampai dengan hari ini mereka belum mengetahui induk ikan tersebut. Akan tetapi, menurut cerita jika ikan kecil ini hanyut dari hulu-hulu sungai.
"Awal mula ikan ini berasal dari berupa gumpalan-gumpalan sebesar bola berwarna merah darah. Gumpalan tersebut hanyut dibawa air hingga ke lautan lepas," kata Rino, salah satu nelayan di pesisir Teluk Tomini.
Setelah itu, kata Rino, gumpalan yang terkena air laut kemudian pecah pada waktunnya. Dalam gumpalan tersebut keluarlah ikan-ikan kecil yang disebut nike.
"Saat bulan perbani akhir menjelang malam hari, pasti akan muncul ikan nike. Kemunculannya berbeda tempat, tergantung gumpalan itu hanyut," ujarnya.
"Saat itulah nelayan kemudian menangkapnya dan menjualnya ke pengepul ikan nike," ia menandaskan.
Advertisement