Waspada! Serangan Ransomware di Indonesia Meningkat Drastis, Layanan Publik Terancam

Serangan ransomware di Indonesia meningkat tajam, melumpuhkan layanan publik dan mengancam keamanan nasional; Kaspersky mencatat 32.803 serangan pada semester pertama 2024.

oleh Tim Regional Diperbarui 19 Feb 2025, 17:02 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 16:56 WIB
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau Wannacry
Ilustrasi Ransomware WannaCrypt atau yang disebut juga Wannacry (iStockphoto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Indonesia tengah menghadapi ancaman serius dari serangan ransomware yang semakin meningkat. Pada semester pertama tahun 2024 saja, Kaspersky mencatat 32.803 serangan ransomware, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka serangan tertinggi di Asia Tenggara. Serangan ini tak hanya menyasar sektor swasta, namun juga lembaga pemerintahan, termasuk Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, yang mengakibatkan gangguan layanan publik di berbagai instansi.

Salah satu serangan paling signifikan adalah serangan terhadap PDN Sementara pada pertengahan 2024. Serangan yang menggunakan varian terbaru LockBit 3.0, yang dikenal sebagai Brain Cipher, ini melumpuhkan sistem lebih dari 210 lembaga pusat dan daerah. Akibatnya, layanan publik di berbagai sektor, termasuk imigrasi, kementerian, dan pemerintah kota, mengalami gangguan. Bahkan layanan di bandara juga ikut terdampak. Para peretas menuntut tebusan sebesar USD8 juta (sekitar Rp131 miliar).

Tidak hanya PDN, serangan ransomware juga menyasar sektor perbankan dan kesehatan. Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga menjadi korban serangan LockBit 3.0 pada Mei 2023, dengan perkiraan data yang dicuri mencapai 1,5 terabyte, termasuk data pribadi nasabah.

Sementara itu, beberapa rumah sakit besar di Jakarta dan Bandung juga menjadi target, mengakibatkan penundaan layanan medis dan ancaman terhadap privasi data pasien. Situasi ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman ransomware terhadap keamanan nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Promosi 1

Ancaman Ransomware: Dampak yang Luas dan Berbahaya

Dampak serangan ransomware di Indonesia sangat luas dan merugikan. Gangguan layanan publik menjadi konsekuensi langsung, mengakibatkan kesulitan akses informasi penting dan layanan pemerintahan. Kerugian finansial juga sangat besar, baik dari biaya tebusan maupun dari gangguan operasional yang berkepanjangan. Belum lagi kehilangan data penting, termasuk data pribadi, keuangan, dan penelitian, yang berpotensi menimbulkan masalah hukum dan reputasi.

Lebih jauh lagi, serangan terhadap infrastruktur kritis seperti PDN merupakan ancaman serius terhadap keamanan nasional dan kedaulatan digital Indonesia. Kejahatan siber yang semakin canggih, termasuk kemunculan Ransomware-as-a-Service (RaaS), semakin mempersulit upaya pencegahan dan penanggulangan.

"Serangan siber semakin canggih dengan kemunculan Ransomware-as-a-Service (RaaS). Hal ini membuka banyak kemungkinan bagi pelaku kejahatan siber untuk membuat serangan mereka lebih efektif," ujar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara.

Indonesia menjadi target utama ransomware di Asia Tenggara. Sejalan dengan perkembangan teknologi, kejahatan siber semakin kreatif. Ransomware menjadi ancaman serius bagi organisasi di Indonesia. Pada paruh pertama 2024, tercatat 32.803 serangan ransomware terhadap Indonesia berhasil diblokir. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah serangan ransomware tertinggi di Asia Tenggara, melampaui Filipina dan Thailand.

Langkah Pencegahan yang Efektif

  • Pembaruan Sistem dan Perangkat Lunak secara berkala
  • Cadangan data (backup) rutin dan disimpan terpisah
  • Keamanan email yang ketat, hindari membuka lampiran atau tautan mencurigakan
  • Penggunaan perangkat lunak keamanan yang andal (antivirus dan anti-malware)
  • Pelatihan keamanan siber bagi karyawan dan masyarakat
  • Kerjasama internasional untuk berbagi informasi intelijen dan menanggulangi ancaman siber global

Ransomware adalah malware yang mengenkripsi data atau mengunci sistem komputer, lalu meminta tebusan untuk mengembalikan akses. Ada dua jenis utama ransomware: Locker ransomware yang mengunci fungsi dasar perangkat, dan Crypto ransomware yang mengenkripsi file individu.

 

Disclaimer: Artikel ini dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya