Liputan6.com, Yogyakarta - Efisiensi anggaran yang diwujudkan melalui Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai Bank Indonesia membuka pasar baru bagi komoditas pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. BI bakal terus memperkuat peran off-taker seperti BUMD dan BUMDes Pangan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Kepala Perwakilan BI DIY, Ibrahim menjelaskan dukungan pihaknya pada program MBG ini sudah dikomitmenkan melalui peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 21 Februari lalu. Yogyakarta menjadi kota pertama peluncuran GNPIP sejak diperkenalkan empat tahun lalu. “Kami melihat MBG ini seperti membuka cluster baru bagi pemasaran produk pertanian. BI bisa menjembatani dengan langsung me-link and match-kan produser dengan konsumen yang dihulu,” kata Ibrahim, Senin (4/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
GNPIP digagas sebagai upaya mendukung penyediaan pasokan MBG dengan memperkuat kerja sama antar daerah (KAD) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang datanya sudah dimiliki BI. Ibrahim optimistis dunia pertanian akan mampu memenuhi kebutuhan dalam program MBG karena potensinya yang luar biasa. Ia mencontohkan bagaimana sebelumnya menjelang libur panjang hari keagamaan, banyak pihak yang kuatir dunia pertanian DIY tidak mampu memenuhi pasokan pangan yang dibutuhkan.
“Namun selama berapa kali libur lebaran maupun Nataru, ternyata kita pertanian kita mampu memenuhi kebutuhan tanpa mendatangkan dari luar provinsi. Nantinya hal inilah yang coba kita sinkronkan dan sinergikan dengan pelaku kepentingan agar nantinya bisa dioptimalkan,” terangnya.
Dalam peluncurannya, GNPIP wilayah Jawa tahun ini bertujuan mempercepat hilirisasi dan ketahanan pangan dalam mendukung program Asta Cita. Salah satu programnya adalah peningkatan produksi komoditas pangan strategis dengan intensifikasi pertanian melalui penggunaan bibit unggul, penyediaan sarana prasarana, dan pemanfaatan digital farming.
Pada 2024, GNPIP berhasil dalam memperluas kerja sama antar daerah, menggelar lebih dari 18 ribu pasar murah sepanjang tahun, serta menginisiasi lebih dari 500 program pertanian unggul berbasis digital. Upaya ini berhasil menjaga inflasi di level 1,57 persen (YoY).
Program Terobosan
Pakar ekonomi dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Revrisond Baswir menyebutkan program MBG merupakan suatu terobosan yang luar biasa, bahkan seharusnya dimulai sejak dahulu. “Program makan bergizi itu merupakan satu terobosan yang saya anggap luar biasa. Kenapa? Karena dengan program itu ada ketegasan. Ada ketegasan nomor satu bahwa pembangunan itu hakikatnya adalah pembangunan manusia,” ujarnya dilansir di laman UGM.
Ia menambahkan melalui program, pemerintah dapat lebih memberdayakan masyarakat, terlebih daerah-daerah di luar pusat. Hal ini dikarenakan secara kenegaraan, Indonesia memiliki kondisi wilayah yang berbeda beda dan tidak bisa disamakan daerah satu dengan yang lainnya. “MBG dapat menciptakan desentralisasi, yang mana pemerintah daerah akan mengatur program sesuai dengan kondisi wilayah mereka masing-masing. Dengan begitu pula, peredaran uang akan berputar dan kembali pada wilayah tersebut dan memeratakan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Baca Juga
Selain itu, peluang pemberdayaan warga sekitar pun terbuka lebar, dan dapat dilakukan dengan merekrut masyarakat melalui berbagai cara, seperti kerja sama, relawan, serta berbagai pekerjaan terkait.
Advertisement
