Melirik Potensi Untung di Dua Calon Emiten

Dua perusahaan akan mencatatkan saham perdana menjelang akhir kuartal I 2014. Lalu bagaimana prospek saham IPO ini?

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mar 2014, 20:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2014, 20:00 WIB
ipo-saham-131227c.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir kuartal I-2014, dua perusahaan akan melakukan penawaran saham perdana/initial public offering (IPO)  yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk dan PT Intermedia Capital Tbk. Lalu bagaimana prospek saham IPO ini?

 

 PT Wijaya Karya Beton Tbk

 

PT Wijaya Karya Beton Tbk, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan melepas 2,04 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Jumlah saham yang dilepas itu setara 23,47% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

 

Harga saham perdana yang ditawarkan sekitar Rp 470-Rp 630 per saham. Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO untuk ekspansi usaha dan modal kerja.  Dalam hajatan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucorinvest Central Gani sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, Willam Suryawijaya menilai, penawaran saham perdana PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton) akan diminati oleh pelaku pasar. Apalagi perseroan merupakan anak usaha BUMN. 

 

Produsen beton pracetak terbesar di Indonesia juga memberikan kontribusi cukup besar untuk PT Wijaya Karya Tbk. Kontribusi laba Wika Beton mencapai 40% untuk total laba konsolidasi PT Wijaya Karya Tbk. Pada 2013, Wika Beton mencatatkan laba bersih naik menjadi Rp 241,20 miliar dibandingkan 2012 sebesar Rp 179,36 miliar. Pendapatan perseroan mencapai Rp 2,64 triliun pada 2013.

 

Selain itu, menurut William, perseroan juga memiliki pabrik terbanyak dibanding pesaingnya. Varian produk perseroan juga cukup banyak dan memiliki pangsa pasar besar sehingga mendukung kinerja perseroan. Saat ini, PT Wijaya Karya Beton Tbk memliki delapan pabrik besar.

 

PT Intermedia Capital Tbk 

 

Tak hanya anak usaha BUMN yang mengincar dana di pasar modal. Satu lagi perusahaan grup Bakrie akan melepas saham ke publik. Kali ini induk usaha ANTV yaitu PT Intermedia Capital Tbk akan melepas 588,23 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 ke publik.

 

Jumlah penawaran saham itu setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran saham perdana. Harga saham perdana yang ditawarkan Rp 1.380-Rp 1.930.

 

Dana hasil IPO antara lain digunakan untuk membeli lahan dan membangun kawasan studio baru, dan sisanya membayar utang serta modal kerja. Perseroan pun telah menunjuk PT Ciptadana Securities dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Induk usaha ANTV ini, perseroan mencatatkan pendapatan mencapai Rp 633,2  miliar hingga September 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 464,8 miliar. Laba perseroan mencapai Rp 89 miliar hingga September 2013.

 

William menilai, harga saham perdana yang ditawarkan PT Intermedia Capital Tbk cukup tinggi. Meski demikian, menurut William, bisnis media selalu bertumbuh dengan catatan banyak inovasi.

 

"Masih menarik karena segmentasi perusahaan jelas dan tidak ada pinjaman bank yang otomatis tidak ada beban bunga," kata William, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (9/3/2014).

Prospek Saham IPO

William mengatakan, bila melihat dana asing yang masuk ke bursa saham Indonesia dan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) dapat berdampak positif untuk saham PT Wijaya Karya Beton Tbk dan PT Intermedia Capital Tbk dalam jangka pendek.

 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dana asing masuk ke pasar modal mencapai Rp 11 triliun hingga 7 Maret 2014. Pada awal Maret 2014, pergerakan IHSG cukup bergerak positif. IHSG naik 9,63% ke level 4.685,89 secara year to date (ytd).

 

Menurut William, kedua perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya ke publik ini juga layak untuk jangka panjang. Hal itu didukung dari bisnis masing-masing perseroan.

 

Sementara itu, Kepala Riset PT Bahana Securities, Harry Su mengatakan, prospek PT Wijaya Karya Beton Tbk cukup baik seiring pertumbuhan infrastruktur di Indonesia. Dengan melihat kondisi itu, Harry menilai, saham PT Wijaya Karya Beton Tbk dapat dipegang jangka panjang.

 

Selain itu, ia menilai, fundamental perseroan yang bagus juga mendukung pelaksanaan penawaran saham perdana Wika Beton pada kuartal I 2014. "Tentunya saham WIKA Beton dapat dipegang secara long term karena fundamental kuat," kata Harry.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya