Private Placement, Moderland Realty Bakal Lepas 10% Saham

PT Modernland Realty Tbk mengincar dana tambahan untuk melakukan ekspansi usaha pada 2014.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2014, 15:34 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2014, 15:34 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Modernland Realty Tbk (MDLN) akan melakukan penambahan modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Rabu (21/5/2014), penambahan modal ini untuk memenuhi kebutuhan akan penambahan modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha perseroan.

Akan tetapi, perseroan belum mengungkapkan harga dan jumlah dana yang akan didapatkan dari hasil penambahan modal tanpa HMETD ini. Namun melihat keterangan yang disampaikan, perseroan menargetkan dapat memperoleh dana sekitar Rp 550 miliar.

Hal itu dilihat dari kas dan setara kas perseroan sekitar Rp 511,88 miliar  per 31 Desember 2013 sebelum rencana penambahan modal menjadi Rp 1,06 triliun sesudah tambah modal.

Selain itu, setelah penambahan modal ini, sejumlah pemegang saham perseroan akan mengalami dilusi kepemilikan saham. AA Land Pte Ltd Singapore akan memiliki 26,19% sesusah rencana penambahan modal dari sebelumnya sekitar 28,80%. Lalu PT Bumi Perkasa Permai menjadi 6,51% dari 7,16% pada 30 April 2014. Sedangkan porsi kepemilikan publik jadi bertambah menjadi 67,31%.

Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSBLB) pada 5 Juni 2014.

Pada perdagangan saham Rabu (21/5/2014), saham MDLN naik tipis 0,22% ke level Rp 448 per saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 6,9 miliar.


Perusahaan bergerak di usaha pembangunan perumahan, kawasan industri dan pergudangan, perkantoran, pusat perbelanjaan ini menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,3 triliun pada 2014. Dana belanja modal akan digunakan untuk mengakuisisi lahan seluas 1.000 hektar. Dari lahan itu, sekitar 400 hektar di antaranya untuk kawasan industri dan sisanya 600 hektar untuk menambah lahan di Jakarta Timur. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya