Tembus Rekor, IHSG Bakal Berbalik Arah?

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berbalik arah ke zona merah didorong sentimen domestik.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Jan 2015, 13:45 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2015, 13:45 WIB
Aksi Beli Investor Asing Bikin IHSG di Zona Hijau pada Awal Sesi
Mengikuti bursa global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan turun tipis 8,3 poin ke level 4.983 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat tinggi pada perdagangan saham pagi ini. Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG bahkan tembus rekor baru pada level 5.295,06.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar begitu agresif karena menyikapi bank sentral eropa yang memutuskan pengucuran stimulus. Ditambah, nominal stimulus di atas perkiraan pelaku pasar.

"Dipikir 50 miliar Euro per bulan, keluarnya 60 miliar Euro per bulan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (23/1/2015).

Seperti diketahui, Bank Sentral Eropa atau The European Central Bank (ECB) mengambil sikap untuk mengeluarkan program pembelian obligasi  besar-besaran dengan nilai kurang lebih US$ 1,3 triliun. Langkah ini diambil untuk merangsang pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Pembelian surat utang akan dilakukan secara berkala dari Maret 2015 sampai September 2016. Tapi akan diperpanjang jika kondisinya memang diperlukan.

Meski begitu, Hans menilai IHSG berpotensi berbalik arah pada penutupan hari ini. Lantaran, sejumlah sentimen mewarnai IHSG. Pertama, pasar sedang mengantisipasi pemilu yang terjadi di Yunani pada 25 Januari 2015.

Kemudian, stabilitas penegak hukum yang mulai terguncang. Mengingat, beredar kabar  Wakil Ketua Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto ditangkap aparat Bareskrim Mabel Polri. Hal ini menandai babak baru cicak lawan buaya.

"Ricuh penegak hukum, bagusnya investor sell on strength," papar Hans.

Perdagangan saham kali ini, dia memprediksi akan bergerak pada level support 5.240-5.200. Sedangkan resistance 5.280-5.300.
Sementara itu, Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto juga menilai, aksi ambil untung bisa saja terjadi. Hal itu mengingat kenaikan IHSG sejak perdagangan saham kemarin. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya