Aksi Korporasi Sektor Farmasi Bikin Wall Street Sumringah

Bursa saham Amerika Serikat mengalami penguatan di awal pekan ini dibantu aksi korporasi sektor saham farmasi dan energi.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mar 2015, 04:25 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 04:25 WIB
Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot
Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi karena harga minyak melemah.

Liputan6.com, New York - Aksi korporasi di sektor saham farmasi dan energi telah mengangkat bursa saham Amerika Serikat (AS) lebih dari 1 persen di awal pekan ini.

Selain itu, harapan terhadap China seperti belanja infrastruktur dan pelonggaran kebijakan moneter juga memberikan sentimen positif ke bursa saham AS.

"Reli tampaknya berasal dari pertumbuhan ekonomi global jadi meski ekonomi China jatuh tetapi pemerintahnya akan menstimulus. Selain itu, aksi merger dan akuisisi juga meningkatkan indeks saham terutama saham perusahaan kecil," ujar Uri Landesman, Presiden Platinum Partners, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (31/3/2015).

Aksi merger dan akuisisi terjadi di awal pekan ini,OptumRx Corp, sebuah unit dari grup UnitedHealth setuju membeli Catamaran Corp sekitar US$ 12,78 miliar. Hal itu mendongkrak saham UnitedHealth naik 2,5 persen menjadi US$ 121 per saham. Sementara itu, saham Catamaran menguat 23,8 persen menjadi US$ 59,83.

Sementara itu, Teva Pharmaceutical akan membeli Auspex Pharmaceutical sebesar US$ 3,5 miliar. Ireland Horizon Pharma Plc juga akan mengakuisisi Hyperion Theraoeutic Inc sebesar US$ 1,1 miliar.

Kesepakatan itu mendorong saham Teva naik 0,9 persen menjadi US$ 62,52. Saham Auspex menguat 41,5 persen ke level US$ 100,36. Saham Horizon naik 18,2 persen menjadi US$ 25,78.

Aksi korporasi itu juga mengangkat indeks saham acuan Dow Jones mengalami kenaikan terbesar sejak 3 Februari.
Indeks saham Dow Jones pun naik 263,65 poin (1,49 persen) ke level 17.976,31. Indeks saham S&P 500 mendaki 25,22 poin (1,22 persen) ke level 2.086,24. Penguatan indeks saham ini diikuti indeks saham Nasdaq naik 56,22 poin (1,15 persen) ke level 4.947,44.

Pada pekan lalu, indeks saham acuan ini turun lebih dari 2 persen. Indeks saham acuan pun diperkirakan masih mengalami volatilitas pada pekan ini mengingat di awal April ada rilis data data tenaga kerja dan kinerja perusahaan. Selain itu, bursa saham AS akan libur menjelang akhir pekan memperingati hari raya Jumat Agung.

Volume perdagangan saham tercatat sekitar 5,8 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di bawah rata-rata harian perdagangan saham sekitar 6,7 miliar saham. (Ahm/)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya