Laju IHSG Berpeluang Naik, Cermati Delapan Saham

Koreksi rupiah terhadap dolar AS ditambah bursa saham regional tertekan membuat IHSG masuk jenuh jual.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Agu 2015, 07:20 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 07:20 WIB
Ilustrasi IHSG 10
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat menjelang akhir pekan ini di tengah sentimen negatif yang banyak beredar. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditambah sentimen eksternal terutama devaluasi Yuan dan Dong juga membayangi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berusaha melakukan penguatan di tengah tekanan kuat yang masih terjadi. "Level support 4.424 sedang diuji. Sebelum melanjutkan kenaikan ke arah resistance terdekat pada level 4.598. Peluang naik masih terlihat di tengah sentimen negatif yang banyak beredar," ujar William dalam ulasannya, Jumat (21/8/2015).

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan, koreksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan regional telah membawa IHSG ke level terendah. Hal itu dapat membuat IHSG masuk ke daerah jenuh jual. "IHSG akan bergerak di kisaran 4.415-4.370-4.290 dan resistance 4.525-4.625-4.725 pada perdagangan saham Jumat pekan ini," ujar Yuganur.

Rekomendasi Saham

Dengan melihat kondisi IHSG berpotensi masuk jenuh jual, Yuganur merekomendasikan akumulasi sejumlah saham antara lain saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT United Tractors Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Menurut ia, saham UNTR dalam kembali pulih dalam jangka pendek dan menengah sehingga mulai menarik pelaku pasar untuk melakukan pembelian lebih agresif.

"Rekomendasi beli dengan reli ke level Rp 19.725," kata Yuganur.

Ia merekomendasikan masuk saham UNTR di level pertama Rp 18.650, level kedua Rp 18.250, dan cut loss point Rp 17.950. (Ahm/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya