Rencana Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin IHSG Lesu

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan melemah. Hal tersebut didorong oleh sentimen negatif regional.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Sep 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 06:20 WIB
20150730-Bursa-Saham-Jakarta
Suasana galeri Bursa Efek Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa, 8/9/2015) ini. Ketidakpastian kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Fed menjadi penekan indeks saham.

"Memang belum ada kepastian, malam libur bursanya. Pasar menunggu minggu depan ada kenaikan suku bunga," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Namun, sentimen dari dalam negeri diharapkan dapat menahan pelemahan ISHG. Sebagaimana diketahui, pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan yang rilis pada Rabu 9 November 2015.

"Ini melemah terbatas, karena ada paket stimulus Rabu. Kalau bagus menolong," tambahnya.

Kiswoyo memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.250, selanjutnya resistance pada level 4.450.

Senada, riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG akan melemah. Hal tersebut didorong oleh sentimen negatif regional.

Dari Jepang, akan merilis GDP growth rate yang diperkirakan minus 0,4 persen QoQ atau melemah dibandingkan sebelumnya 1 persen QoQ. Lalu, neraca perdagangan China melemah di US$ 40 miliar dari sebelumnya US$ 43,03 miliar.

"Selain itu dari Eropa akan merilis data GDP growth yang diperkirakan ke level 0,3 persen QoQ dari sebelumnya di level 0,4 persen QoQ," tulis riset tersebut.

Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks saham akan bergerak pada level support 4.273 dan resistance 4.350.

Perdagangan saham kali ini, Kiswoyo merekomendasikan akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). (Amd/Gdn)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya