Laju IHSG Bakal Bervariasi Usai Rilis Paket Ekonomi Jilid IV

Sentimen rilis paket kebijakan ekonomi jilid IV dan neraca perdagangan surplus US$ 1,02 miliar mempengaruhi laju IHSG.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Okt 2015, 06:20 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2015, 06:20 WIB
Investor Asing Borong Saham, IHSG Melonjak 105 Poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melonjak 105,65 poin ke level 4.873,93 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Gerak IHSG menunggu efek dari sentimen bursa regional.

"Kita lihat regionalnya kalau bagus. Dow Jones kemarin kurang bagus, cuma kita lihat bisa terbalik apa tidak indeks Dow Jones," kata Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Dia mengatakan, saat ini sentimen dalam negeri cenderung positif. Di antaranya, dengan rilis paket kebijakan ekonomi jilid IV dan neraca perdagangan surplus US$ 1,02 miliar pada September 2015.

Namun, menurut Satrio hal tersebut belum  mendorong indeks saham memasuki tren kenaikan. "Pokoknya kalau ditutup di atas level 4.560 kembali ke tren naik," ujar Satrio.

Satrio memprediksi, IHSG berada pada level support 4.400 kemudian resistance di level 4.560 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Senada, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kisaran support 4.448 dan resistance pada level 4.537.Riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, gerak indeks saham dipengaruhi sentimen regional.

Data inflasi Amerika Serikat (AS) berada pada level minus 0,2 persen MoM.Kemudian, AS juga akan merilis angka pengangguran yang diperkirakan naik menjadi 266 ribu.

"Dari Eropa akan merilis data inflasi yang diperkirakan stagnan ke level 0 persen," tulis riset tersebut.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi mengatakan peluang koreksi lanjutan masih membayangi IHSG hingga level support rata-rata pergerakan harian dalam 50 hari di kisaran level 4.425.

"IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan di kisaran 4.425-4.580," kata Lanjar.

Riset PT Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dilirik pelaku pasar.

Pada penutupan Kamis 15 Oktober 2015, IHSG menguat 24,11  poin atau sebanyak 0,54 persen ke level 4.507,19. Indeks saham LQ45 menguat 0,91 persen ke level 770,07. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya