Laporan Keuangan Emiten Bikin IHSG Turun 2,97%

pada perdagangan hari ini pelaku pasar masih terus melakukan rebalancing portofolio.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Okt 2015, 16:18 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 16:18 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berlabuh di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen yang menahan laju IHSG adalah kinerja keuangan beberapa emiten yang di bawah ekspektasi pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(28/10/2015), IHSG turun 136,71 poin atau 2,97 persen ke level 4.472,02. Indeks saham LQ45 juga turun 3,83 persen ke level 765,52. Semua indeks saham acuan berakhir di zona merah.

Ada sebanyak 233 saham melemah mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 48 saham menguat namun tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun 74 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.605,76 dan terendah 4.472,02. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 299.852 kali dengan volume perdagangan saham 5,09 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,75 triliun.

Secara sektoral, seluruh sektor saham berada di zona merah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor saham industri dasar yang turun 4,82 persen, disusul sektor saham aneka industri yang melemah 4,03 persen dan sektor manufaktur yang terperosok 3,42 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 1 triliun. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 1 triliun.

Saham-saham yang menguat pada hari ini dan sebagai penggerak IHSG antara lain saham LMSH naik 21,18 persen ke level Rp 595 per saham, saham MDRN mendaki 10,29 persen ke level Rp 150 per saham, dan saham BVIC menguat 6,19 persen ke level Rp 103 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain BKSW turun 10 persen ke level Rp 315 per saham, saham IBFN melemah 9,94 persen ke level Rp 154 per saham, dan saham SMMT tergelincir 9,91 persen ke level Rp 382 per saham.

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaskan, pada perdagangan hari ini pelaku pasar masih terus melakukan rebalancing portofolio. Di luar itu, pemodal asing juga melego beberapa saham dengan capitalisasi pasar yang cukup besar.

Namun mendorong pelemahan IHSG terbesar adalah laporan keuangan beberapa emiten yang tidak sesuai dengan perkiraan pelaku pasar. "JSMR, SMGR dan LSIP semua di bawah ekspektasi sehingga ikut membebani indeks," jelasnya. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya