Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia akan menggelar penawaran umum saham perdana atau initial publik offering (IPO). Perusahaan bergerak di bidang consumer goods ini akan melepas saham sebanyak-banyaknya 228,57 juta saham atau 16 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menawarkan harga pada kisaran Rp 3.750 per lembar saham hingga Rp 5.225 per lembar saham.
Presiden Direktur Kino Indonesia, Harry Sanusi mengatakan, sebanyak 27 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan sejenis atau perusahaan yan bergerak di bidang consumer goods. Sedangkan 50 persen akan digunakan untuk belanja modal dan sisanya 23 persen untuk modal kerja.
Harry melanjutkan, langkah korporasi tersebut diperlukan menimbang pertumbuhan ekonomi yang kemudian berdampak pada bisnis Kino Indonesia.
"Dengan prospek bisnis konsumen yang sangat baik, jumlah penduduk yang besar di Indonesia serta tumbuhnya tingkat pendapatan per kapita dan meningkatnya jumlah kelas menengah, kami yakin IPO KINO dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor," katanya, Selasa (10/11/2015).
Kino sendiri membukukan penjualan Rp 1,75 triliun hingga Juni 2015. Penjualan tersebut tumbuh 10 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,59 triliun.
Sementara laba bersih perseroan melesat dari Rp 45,25 miliar di Juni 2014 menjadi Rp 165,44 miliar di Juni 2015. Aset Kino per Juni mencapai Rp 2,21 trliun.
"Secara fundamental dan prospek bisnis, Kino optimistis dapat terus meningkatkan pertumbuhan kinerja secara positif. Hal ini pula yang memberikan keyakinan kepada kami untuk tetap melaksanakan IPO meskipun situasi pasar modal saat ini sangat dinamis," tandas dia.
Dalam IPO ini, Kino menggandeng penjamin pelaksana emisi efek PT Indo Premier Securities, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT Deutsche Securities Indonesia. (Amd/Gdn)