Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham di awal pekan ini. Penguatan IHSG itu ditopang dari kenaikan bursa saham global.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (14/3/2016), IHSG naik 63,75 poin atau 1,32 persen ke level 4.877,53. Indeks saham LQ45 menguat 1,61 persen ke level 852,14.
Baca Juga
Sebagian besar indeks saham menguat kecuali indeks saham DBX melemah 0,04 persen ke level 670,09.
Advertisement
Ada sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 90 saham melemah dan 84 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 286.516 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,3 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan melemah 0,25 persen. Sektor saham infrastruktur naik 2,28 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham barang konsumsi naik 2 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 1,93 persen.
Baca Juga
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.878,19 dan terendah 4.835,27. Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham DAJK naik 16 persen ke level Rp 116 per saham, saham JSMR menguat 4,69 persen ke level Rp 5.575 per saham, dan saham SMRU mendaki 6,43 persen ke level Rp 149 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham AKRA melemah 1,91 persen ke level Rp 7.700 per saham, saham WTON susut 1,04 persen ke level Rp 955 per saham dan saham IIKP merosot 8,57 persen ke level Rp 3.200 per saham.
Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 100 miliar.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan ada sejumlah sentimen yang membuat IHSG menguat. Pertama pelaku pasar mengharapkan suku bunga acuan/BI Rate turun. Saat ini BI Rate berada di kisaran 7 persen.
Indeks saham Dow Jones yang menguat juga mendorong penguatan IHSG. Hal itu mengingat kebijakan suku bunga negatif di kawasan Euro.
Selain itu, Hans menambahkan, pelaku pasar juga menilai bank sentral Amerika Serikat (AS) akan menunda kenaikan suku bunga acuan. Bank sentral Amerika Serikat diperkirakan menaikkan suku bunga pada semester II 2016.
Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.044 per dolar Amerika Serikat (AS). Bursa saham Asia pun cenderung menguat di awal pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,17 persen ke level 20.435,34. Diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,04 persen ke level 1.972,27.
Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,74 persen ke level 17.233. Indeks saham Shanghai menguat 1,75 persen ke level 2.859,50, indeks saham Singapura mendaki 0,64 persen ke level 2.847,06, dan indeks saham Taiwan naik 0,48 persen ke level 8.747,90. (Ahm/Gdn)