Liputan6.com, Jakarta - Menyambut akhir pekan, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di zona merah. Pergerakan IHSG kompak dengan Wall Street dan Bursa Asia yang juga melemah.
Pada pra perdagangan Jumat (11/3/2016), IHSG dibuka melemah 8,96 poin atau 0,19 persen menjadi 4.784,23. Kemudian pada pembukaan saham pukul 09.00 WIB, IHSG turun 6,17 atau 0,13 persen ke level 4.789,86. Indeks saham LQ45 pun ikut melemah 0,28 persen ke level 831,9.
Sekitar 53 saham menguat namun tak sanggup mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 48 saham menggerus IHSG dan 72 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham pada pagi ini sebanyak 7.409 kali dengan volume 133,4 juta dan nilainya mencapai Rp 205 miliar.
Baca Juga
Baca Juga
IHSG sempat berada di level tertinggi 4.790,7 dan terendah 4.782,69. Investor asing mencatatkan aksi beli 26,9 miliar dan investor lokal melakukan aksi jual bersih Rp 32 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah kecuali sektor saham pertanian yang naik 0,29 persen, aneka industri naik 0,89 persen dan kontruksi 0,03 persen.
Saham-saham yang tertekan adalah ARTA yang turun 10 ke level Rp 216 per saham, kemudian WOMF turun 3,7 persen ke level Rp 78 per saham dan saham BEKS yang juga tergelincir 4,71 persen ke level Rp 81Â per saham.
Sedangkan saham-saham yang menguat yaitu saham BULL yang naik 22,09 persen ke level Rp 109 per saham, lalu saham ETWA naik 14,47 persen ke level Rp 245 per saham.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan mengingat gagal bertahan di level support. Hal itu membuat potensi pelemahan IHSG ke 4.750.
Akan tetapi, Satrio menilai kondisi dapat berbeda apa bila bursa saham global dan harga minyak kembali menguat.
Selain itu, Satrio juga memperkirakan, aksi jual investor asing juga akan terbatas menjelang akhir pekan ini. Dia memprediksi IHSG akan bergerak di kisaran 4.750-4.825. (Ndw/Zul)
Advertisement