Mengekor Bursa Asia dan Wall Street, IHSG Kompak Melemah

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 23 Mar 2016, 09:12 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 09:12 WIB
20151127-Penutupan-IHSG-Jakarta-AY
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (23/3/2016), IHSG melemah 12,7 poin atau 0,26 persen ke level 4.841,94.

Indeks saham LQ45 melemah 0,39 persen ke level 842,37. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan pada Selasa pagi ini.

 

Ada sebanyak 75 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 41 saham melemah dan 61 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.851,32 dan terendah 4.838,60.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.858 kali dengan volume perdagangan 167,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 168,1 miliar. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 19,9 miliar. Sedangkan pemodal domestik beli saham sekitar Rp 19,9 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang perkebunan naik 0,06 persen. Sektor saham konstruksi naik 0,29 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri memimpin pelemahan 0,84 persen diikuti saham infrastruktur, dan juga saham manufaktur yang juga melemah 0,69 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SMMT naik 19,82 persen ke level Rp 266 per saham, saham BIPP menguat 11,11 persen ke level Rp 120 per saham, dan saham DOID menguat 8,4 persen ke level Rp 129 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham DKFT melemah 9,91 persen ke level Rp 291 per saham, saham TRIL susut 7,02 persen ke level Rp 53 per saham, dan saham IIKP merosot 5,88 persen ke level Rp 3.200 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan level support IHSG di 4.834 terlihat sedang diuji.

Potensi level itu akan cukup kuat bertahan sebelum melanjutkan kenaikan untuk menembus level resistance 4.915. Dengan level itu dapat memperkuat pola uptren jangka pendek.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan konsolidasi minor IHSG antara level support 4.800 dan resistance 4.900 sudah mendekati titik breakout untuk melanjutkan kontinuasi kenaikan selanjutnya. Level itu untuk mengetes level resistance psikologis 5.000.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya