Bolehkah Wanita Haid I'tikaf? Ini Penjelasan Lengkap Ulama

Perdebatan tentang hukum wanita haid melakukan i'tikaf masih berlangsung, mari kita bahas pandangan dari berbagai ulama.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 22 Mar 2025, 11:32 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2025, 11:32 WIB
Mencari Berkah di Akhir Ramadan
Umat muslim melakukan salat pada hari ke-28 bulan suci Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (12/6). Sejumlah umat muslim meningkatkan ibadah mereka dengan itikaf di Masjid Istiqlal jelang berakhirnya Ramadan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Di bulan Ramadan, banyak Muslimah yang ingin menunaikan i'tikaf, terutama pada 10 malam terakhir yang diyakini penuh keutamaan. Namun muncul pertanyaan penting: bolehkah wanita yang sedang haid ikut i'tikaf di masjid?

I’tikaf adalah ibadah spesial yang menuntut seseorang untuk berdiam diri di masjid, fokus pada zikir, tilawah, dan doa. Lalu, bagaimana jika kondisi biologis menghalangi, khususnya bagi perempuan yang mengalami haid?

“Tidak sah i’tikaf wanita haid dan orang junub. Jika datang haid kepada wanita yang sedang beri’tikaf, maka wajib baginya untuk keluar dari masjid,” (An-Nawawi, Raudlatut Thalibin, juz II, hlm. 398).

Promosi 1

Hukum Mayoritas Ulama: Tidak Sah I’tikaf saat Haid

Dalam pandangan mayoritas ulama (jumhur), i’tikaf bagi wanita haid tidak sah dan hukumnya haram jika dilakukan di dalam masjid. Sebab, salah satu syarat sah i’tikaf adalah suci dari haid, nifas, dan junub.

Dalil utama yang dijadikan dasar adalah firman Allah dan riwayat Aisyah RA:

“Dulu para wanita melakukan i’tikaf. Apabila mereka haid, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk keluar dari masjid.” (HR. Abu Hafs al-Akbari)

Berdasarkan hal ini, Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ menjelaskan bahwa berdiam diri wanita haid di masjid dianggap sebagai bentuk maksiat, karena mereka dilarang berada di tempat ibadah tersebut dalam kondisi haid.

Pendapat Minoritas Ulama: Ada yang Membolehkan

FOTO: Berburu Malam Lailatul Qadar Sambil Itikaf di Masjid
Warga berdiam diri atau beritikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Meski mayoritas melarang, ada sebagian ulama yang membolehkan i’tikaf bagi wanita haid, seperti Mazhab Zahiriyah dan sebagian pandangan ulama kontemporer seperti Syaikh Musthofa al-Adawi.

Mereka berargumen bahwa niat dan tujuan spiritual i’tikaf bisa tetap berlaku, meskipun dalam kondisi hadats besar. Namun, pendapat ini tetap tidak diterima luas karena bertentangan dengan larangan eksplisit wanita haid untuk menetap di masjid.

Masalah utamanya bukan pada ibadah i’tikaf itu sendiri, tetapi pada keharaman berdiam di masjid dalam keadaan haid, yang secara umum disepakati tidak diperbolehkan dalam mayoritas mazhab.

Jika Haid Datang saat Sedang I’tikaf, Apa yang Harus Dilakukan?

Jika seorang wanita yang sedang i’tikaf kemudian datang haid, ia wajib keluar dari masjid dan menghentikan i’tikafnya. Hal ini berdasar kaidah fiqih bahwa ketika syarat sah ibadah hilang, maka ibadah tersebut juga tidak bisa dilanjutkan.

Ulama sepakat, haid yang datang di tengah i’tikaf menyebabkan i’tikaf menjadi tidak sah untuk waktu yang tersisa. Namun, niat dan amal sebelumnya tetap tercatat jika dilakukan dengan benar sebelum datangnya haid.

Dalam kondisi demikian, yang terpenting adalah menerima dengan ikhlas dan tidak berkecil hati atas ketetapan Allah. Sebab semua kondisi, termasuk haid, adalah bagian dari takdir yang punya hikmah masing-masing. 

Amalan yang Dapat Dilakukan Wanita Haid saat Ramadan

Ilustrasi tasbih, muslimah berzikir, berdoa
Ilustrasi tasbih, muslimah berzikir, berdoa. (Image by rawpixel.com on Freepik)... Selengkapnya

Bulan Ramadhan adalah waktu yang penuh berkah. Meski wanita haid tidak dapat melaksanakan puasa dan shalat, mereka tetap bisa meraih pahala dengan melakukan amalan lain. Berikut beberapa amalan yang diperbolehkan bagi wanita haid di bulan Ramadhan:

  • Melantunkan selawat dan zikir.
  • Membaca Al-Qur'an (dari ingatan) dan melakukan amalan kebaikan lainnya.
  • Bersedekah dan berdoa.
  • Memperbanyak kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, dan takbir.

Rasulullah SAW bersabda, 'Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.' Ini menunjukkan bahwa meski dalam keadaan haid, wanita tetap memiliki kesempatan untuk beribadah dan mendapatkan pahala.

Pertanyaan Umum

1. Apakah wanita haid bisa masuk masjid?

Ya, wanita haid diperbolehkan untuk masuk masjid, meskipun ada perdebatan mengenai hal ini.

2. Apa yang harus dilakukan wanita haid selama Ramadhan?

Wanita haid dapat melakukan zikir, sholawat, berdoa, dan bersedekah.

3. Apakah wanita haid wajib mengqadha sholat yang ditinggalkan?

Tidak, wanita haid tidak diwajibkan untuk mengqadha sholat yang ditinggalkan selama haid.

4. Bagaimana cara mendapatkan pahala saat haid?

Dengan melakukan amalan seperti zikir, sholawat, dan bersedekah, wanita haid tetap bisa mendapatkan pahala.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya