Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Penguatan IHSG ditopang dari sentimen harapan pelaku pasar terhadap rilis paket kebijakan ekonomi lainnya.
Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menuturkan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Penguatan IHSG itu, menurut Lucky akan didorong dari isu paket kebijakan ekonomi XIII. Selain itu, saat ini belum ada sentimen negatif yang mempengaruhi pasar saham.
"Sentimen negatif telah lewat. Pelaku pasar melihat pertumbuhan ekonomi 4,9 persen pada kuartal I 2016," ujar Lucky saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (13/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan dari sentimen global yaitu pergerakan harga minyak. Harga minyak di kisaran US$ 39 per barel, Lucky menilai cukup memberikan sentimen positif ke pasar.
"Harga minyak US$ 39 per barel jadi masih cukup menarik. Harga minyak dunia sempat berada di level terendah US$ 29 pada awal Januari kini berada di kisaran US$ 39-US$ 40 per barel jadi ada penguatan," kata Lucky.
Dengan melihat kondisi itu, Lucky memprediksi IHSG bergerak di kisaran 4.825-4.850 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko mengatakan meski didera aksi jual pelaku pasar yang terkena sentimen negatif dari volatilitas regional namun pihaknya melihat pembelian saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua sehingga mengangkat IHSG dari posisi terendah untuk kembali menguji level 4.875-4.925.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sementara itu, Lucky memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), BBNI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Timah Tbk (TINS).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dicermati pelaku pasar pada Jumat pekan ini.
Secara teknikal, ada pola perbaikan jangka pendek dan menengah untuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk yang dapat membuatnya menarik untuk diakumulasi. Hal itu melihat kinerja perseroan pada 2016.
Yuganur memprediksi, saham BBNI berpotensi menguat hingga menuju resistance psikologis di Rp 4.750-Rp 4.850. Ia merekomendasikan masuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk di level pertama Rp 4.525, level kedua Rp 4.485, dan cut loss point Rp 4.415. (Ahm/Ndw)