Sri Rejeki Terbitkan Obligasi US$ 420 Juta

PT Sri Rejeki Isman Tbk akan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk membeli kembali obligasi lama.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Mei 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 19:15 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), salah satu perusahaan bergerak di industri tekstil dan produk tekstil akan menerbitkan surat utang baru/obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$ 420 juta atau sekitar Rp 5,74 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.689 per dolar Amerika Serikat.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Selasa (24/5/2016), Presiden Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan  menuturkan kalau dana hasil penerbitan surat utang atau obligasi untuk membeli kembali setiap dan seluruh obligasi senilai US$ 270 juta dengan suku bunga 9 persen. Surat utang tersebut jatuh tempo pada 2019.

"Setelah pembelian kembali setiap dan seluruh surat utang lama berdasarkan penawaran tender, penerbit akan menyalurkan dana bersih kepada Golen Mountain Textile and Trading Pte Ltd melalui pemesanan saham tambahan di dalam struktur modal Golden Mountain dan memberikan suatu pinjaman pemegang saham kepada Golden Mountain," jelas Iwan.

Lebih lanjut ia menambahkan, surat utang tersebut akan ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia. Surat utang akan didaftarkan di bursa saham Singapura.

Dengan membayar pinjaman perseroan maka akan membuat likuiditas PT Sri Rejeki Isman Tbk menjadi lebih fleksibel mengingat surat utang tidak memiliki amortisasi atas pinjaman serta memiliki suku bunga tetap, rendah dan syarat kredit yang lebih baik.

"Surat utang juga akan digunakan untuk membiayai kegiatan umum Perseroan yang nantinya juga akan meningkatkan likuiditas dan keuntungan Perseroan," ujar dia. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya