BEI Incar Kapitalisasi Pasar Rp 6.000 Triliun

Kapitalisasi pasar modal terus mencatatkan pertumbuhan sejak pengampunan pajak atau tax amnes‎ty digulirkan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Agu 2016, 14:57 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 14:57 WIB
20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta memantau monitor bursa saham pasar modal di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Hal ini sejalan dengan salah satu inisiatif pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni menambah jumlah investor pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kapitalisasi pasar modal terus mencatatkan pertumbuhan sejak pengampunan pajak atau tax amnes‎ty digulirkan. Dengan pengampunan pajak tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis kapitalisasi pasar menembus Rp 6.000 triliun.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio yakin, dalam waktu dekat kapitalisasi pasar di BEI menembus Rp 6.000 triliun. Saat ini, kapitalisasi pasar di BEI di kisaran Rp 5.800 triliun sampai Rp 5.900 triliun.

"Kita pengen secepatnya di atas Rp 6.000 triliun," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Dia mengatakan, ‎kinerja pasar modal Indonesia cukup positif sampai hari ini. Terlihat, frekuensi perdagangan saham telah melampaui target yang ditetapkan oleh BEI.

"Frekuensi target 250 ribu sudah tercapai. Sebulan ini mencapai 300 ribu per hari. Kita keep 250-260 ribu a day average," jelas dia.

Tito mengatakan, untuk mendorong pasar modal, BEI menerapkan beberapa strategi. Di antaranya, memperkuat infrastruktur supaya perdagangan saham menjadi efisien. Kemudian, memberikan informasi supaya setiap orang mengetahui pasar modal.

BEI juga melakukan perbaikan dari sisi regulasi. ‎Tak hanya itu, BEI juga berupaya untuk memperkuat broker.

"Target BEI lebih ke frekuensi perdagangan. Kalau indeks naik, harga saham naik, kan ini kinerja broker kita apresiasi. Makanya tugas kita memperkuat broker. Kalau ditanya, apa yang diinginkan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya