Laju Wall Street Bebani Bursa Asia

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2016, 08:38 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 08:38 WIB
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini ikuti bursa Amerika Serikat yang tertekan. Hal itu lantaran laporan keuangan perusahaan yang mengecewakan. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat melemah dari level tertinggi dalam tujuh bulan dan harga minyak melemah.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,3 persen. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,8 persen.Indeks saham Australi melemah 1,4 persen.

Pelemahan bursa Asia imbas dari bursa AS. Bursa AS turun 0,3 persen-0,5 persen seiring laporan keuangan di  sektor perumahan dan barang konsumsi tak sesuai harapan.

Saham Apple menjadi beban bagi bursa AS, seiring penjualan iPhone yang diharapkan lebih baik malah cenderung turun. Perseroan juga memprediksi, margin keuntungan lebih tipis ketimbang yang diharapkan.

"Bursa saham terjadi reli pada Senin,dan tidak  dapat mempertahankannya. Lantaran laporan keuangan melemah dari yang diharapkan," ujar Peter Jankovkis, Co-Chief Investment OakBrook Investments seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (26/10/2016).

Indeks dolar AS stabil terhadap enam uang utama lainnya. Pada awal perdagangan, dolar AS stabil di kisaran 98,72. Sementara itu,  dolar AS melemah 0,1 persen terhadap yen di kisaran 104,1 usai sentuh level tertinggi dalam tiga bulan. Euro sedikit berubah terhadap dolar AS di kisaran US$ 1,088 pada awal perdagangan Rabu pekan ini.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat melemah 1,4  persen ke level US$ 49,29. Pada pekan ini, harga minyak sudah susut 3,1 persen. Harga minyak Brent tergelincir 1,1 persen ke US$ 50,25.

"Pada dasarnya pasokan berlanjut, dan permintaan belum pulih. Saat ini belum ada yang mendukung untuk harga minyak di US$ 50," kata Phil Davis, Trader PSW Investments.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya