Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG terjadi jelang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) dan usai rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (8/11/2016), IHSG naik 84,47 poin atau 1,57 persen ke level 5.470,68. Indeks saham LQ45 menguat 1,9 persen ke level 934,85. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 182 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 112 saham melemah. Sementara itu, 109 saham diam di tempat.
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.476,07 dan terendah 5.407,38. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 329.604 kali dengan volume perdagangan 11,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,1 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 101,66 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) cenderung naik tipis ke level Rp 13.094.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang melemah 0,46 persen. Sektor saham infrastruktur naik 2,16 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,93 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 1,77 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham NIKL menanjak 12,71 persen ke level Rp 665 per saham, saham EXCL menguat 10,57 persen ke level Rp 2.510 per saham, dan saham INAF mendaki 10,45 persen ke level Rp 3.700 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tergelincir antara lain saham SMMT turun 7,69 persen ke level Rp 180 per saham, saham SIPD merosot 6,8 persen ke level Rp 685 per saham, sedangkan saham BINA melemah 9,09 persen ke level Rp 200 per saham.
Sebagian besar bursa Asia menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,03 persen ke level 17.171,38. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,47 persen ke level 22.909,47. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,29 persen ke level 2.003,38.
Selain itu, indeks saham Shanghai naik 0,46 persen ke level 3.147,89, indeks saham Singapura mendaki 0,79 persen ke level 2.823,14, dan indeks saham Taiwan menguat 0,30 persen ke level 9.217.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG melonjak imbas dari respons positif pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2016 di kisaran 5,02 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III meski di bawah harapan namun tetap tumbuh lima persen sehingga memberikan efek positif ke pasar saham.
Selain itu, harga komoditas menguat juga berdampak ke IHSG. William menuturkan, saat ini harga minyak kelapa sawit sekitar 2.800 ringgit per ton. Ia menilai, hal itu menunjukkan komoditas seperti minyak kelapa sawit masih kuat. Namun, pelaku pasar cenderung hati-hati jelang pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS).
"Siapa pun pemenang pemilihan Presiden AS akan beri sentimen jangka pendek," ujar William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Ndw)
Advertisement