Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah akhirnya kembali berbalik ke zona hijau. Rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2016 menjadi katalis gerak IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (7/11/2016), IHSG naik tipis 6,71 poin atau 0,13 persen ke level 5.369,37. Indeks saham LQ45 menguat 0,05 persen ke level 913,87. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada penutupan sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.373,28 dan terendah 5.341,28. Ada sebanyak 156 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 120 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 75 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 169.773 kali dengan volume perdagangan saham 5,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,1 triliun.
Baca Juga
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi, keuangan, perdagangan, dan manufaktur. Sedangkan sektor saham tambang naik 1,83 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi dan infrastruktur.
Meski IHSG menghijau, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 303,12 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat melemah di kisaran Rp 13.082.
Saham-saham yang menguat antara lain saham SMMT naik 28,76 persen ke level Rp 197 per saham, saham BINA menanjak 15 persen ke level Rp 230 per saham, dan saham BRMS menanjak 12,50 persen ke level Rp 81 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BUKK turun 6,41 persen ke level Rp 730 per saham, saham INDY tergelincir 3,31 persen ke level Rp 875 per saham, dan saham SHID susut 4,07 persen ke level Rp 825 per saham.
Bursa Asia pun sebagian besar menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,58 persen ke level 22.273, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,71 persen ke level 1.996,10, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,46 persen ke level 17.151.
Penguatan indeks saham acuan juga diikuti indeks saham Shanghai naik 0,31 persen ke level 3.134,63, indeks saham Singapura menguat 0,60 persen ke level 2.805,44, dan indeks saham Taiwan mendaki 1,29 persen ke level 9.184.
IHSGÂ naik terbatas ini terjadi di tengah rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2016. BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen pada kuartal III 2016.
Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18 persen (year on year).
Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional ini tidak berbeda jauh dari prediksi para ekonom. "Ekonomi nasional kuartal III 2016 diperkirakan bertumbuh 5,07 persen (year on year)," kata ekonom dari PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta.
Lebih jauh dia menjelaskan, konsumsi rumah tangga dan PMTB atau investasi masih berperan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga diproyeksikan mencapai 5 persen (yoy) seiring dengan masih terjaganya daya beli masyarakat. (Ahm/Ndw)
Advertisement