Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aksi ambil untung telah menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (22/3/2017), IHSG merosot tipis 9 poin atau 0,16 persen ke level 5.534,09. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,09 persen ke level 921. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Ada sebanyak 201 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 130 saham menguat sehingga menahan penguatan IHSG. 97 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.534,09 dan terendah 5.486,85. Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi saham 315.615 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun.
Baca Juga
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 308 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.328. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham barang konsumsi merosot 0,96 persen, dan pimpin pelemahan. Disusul sektor saham perkebunan tergelincir 0,71 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,62 persen.
Saham-saham lapis kedua dan ketiga catatkan penguatan antara lain saham VICO naik 34,83 persen ke level Rp 120 per saham, saham STAR melonjak 33,93 persen ke level Rp 75 per saham, dan saham EPMT melonjak 24,89 persen ke level Rp 2.810 per saham.
Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham TALF turun 24,29 persen ke level Rp 318 per saham, saham FORU merosot 8,26 persen ke level Rp 200 per saham, dan saham SDMU melemah 7,25 persen ke level Rp 358 per saham.
Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,11 persen ke level 24.320, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,46 persen ke level 2.168,30, dan indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 2,13 persen. Indeks saham Jepang Nikkei catatkan penurunan terbesar.
Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,50 persen ke level 3.245,22, indeks saham Singapura tergelincir 1,28 persen ke level 3.118,19, dan indeks saham Taiwan turun 0,50 persen ke level 9.922.
Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, aksi ambil untung mendorong tekanan IHSG. Tekanan itu terjadi usai IHSG alami kenaikan signifikan. Selain itu, harga komoditas melemah juga menjadi katalis negatif untuk IHSG.
"Ada pasokan cadangan kilang minyak Amerika Serikat naik membuat harga minyak turun. Diikuti harga mineral juga melemah karena kekhawatiran pasar terhadap janji Trump yang belum terealisasi untuk menaikkan industri," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, menurut Reza bursa Asia global juga memberi sentimen negatif ke IHSG.