IHSG Bakal Bergerak Campuran dengan Kecenderungan Menguat

IHSG masih akan bergerak campuran dengan kecenderungan menguat dengan kisaran 5.673 hingga 5.746.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Mei 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak campuran dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Indeks akan berada di kisaran 5.673-5.746.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu kemarin. Tidak ada sentimen yang cukup besar yang mampu menggerakkan bursa. "Investor dipaksa menunggu data inflasi di awal bulan depan," jelas dia, Jumat (26/5/2017).

Oleh karena itu, gerak IHSG cenderung dipengaruhi oleh sentimen global. Penurunan peringkat kredit China oleh Moody's Investor Service membawa tekanan negatif pada bursa Asia termasuk di Indonesia. 

Untuk perdagangan hari ini,  Lanjar memperkirakan IHSG masih akan bergerak campuran dengan kecenderungan menguat dengan kisaran 5.673 hingga 5.746.

Vice President of Research Department PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya wijaya menjelaskan, pada perdagangan hari ini IHSG masih menguji support sebelum kembali melanjutkan kenaikan, "IHSG masih akan mengalami koreksi yang wajar," kata dia.

Untuk diketahui, pada perdagangan Rabu, 24 Mei 2017, IHSG turun 27,18 poin atau 0,47 persen ke level 5.703,43. Indeks saham LQ45 juga susut 0,62 persen ke level 953. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.704,70 dan terendah 5.672,04. Ada sebanyak 138 saham menguat tetapi tak bisa mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 191 saham melemah sehingga menekan indeks dan 120 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 280.528 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham Rp 6,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 132,33 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.296. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya