IHSG Bakal Susut Usai Gangguan Perdagangan Saham

Pergerakan IHSG mengikuti tren perdagangan saat IHSG menembus level tertinggi Mei 2017.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Jul 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2017, 06:30 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diproyeksi melanjutkan pelemahan. Sejumlah sentimen negatif mempengaruhi kinerja indeks saham.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, sentimen tersebut diantaranya karena gangguan sistem perdagangan kemarin. Meski hal itu tak memberi efek besar.

Dia menambahkan, pergerakan IHSG mengikuti tren perdagangan saat IHSG menembus level tertinggi Mei 2017.

"Dari tren yang terbentuk menunjukkan masih adanya potensi penurunan lanjutan di mana kondisi ini mirip dengan pola pada tanggal 22-30 Mei 2017 setelah IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya saat itu," kata dia di Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Dia berharap, aksi beli kembali bergeliat. Sehingga, IHSG akan kembali naik. "Diharapkan aksi beli kembali terjadi sehingga dapat mengangkat laju IHSG," ujar dia.

Dia memperkirakan IHSG akan bergerak pada support 5.751,79- 5.732.07. Kemudian resistance pada level 5.808,76-5.846,02.

Reza merekomendasikan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Tonton video menarik berikut ini:

 

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya