BI Pangkas Suku Bunga Acuan, IHSG Sentuh 5.900

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 20,70 poin ke level 5.900 pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Agu 2017, 09:22 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2017, 09:22 WIB
20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada awal sesi perdagangan saham Rabu pekan ini. Sentimen Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan jadi 4,5 persen dan bursa saham Amerika Serikat (AS) menjadi penopang penguatan IHSG.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (23/8/2017), IHSG naik 20,70 poin atau 0,34 persen ke level 5.900,40. Kemudian pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 23,55 poin atau 0,4 persen ke level 5.903,84. Indeks saham LQ45 naik 0,43 persen ke level 984,84. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 119 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 29 saham melemah dan 72 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.907,45 dan terendah 5.897,16.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.362 kali dengan volume perdagangan 405,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 245,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 4,74 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.334. Secara sektoral, 10 sektor saham kompak menguat.

Sektor saham konstruksi naik 0,71 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 0,55 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,53 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham OKAS mendaki 10,78 persen ke level Rp 113 per saham, saham VICO melonjak 9,68 persen ke level Rp 340 per saham, dan saham PRAS menanjak 4,84 persen ke level Rp 260 per saham.

Saham-saham yang jadi top losers antara lain saham ALTO turun 6,67 persen ke level Rp 280 per saham, saham BTEK merosot 2,99 persen ke level Rp 162 per saham, dan saham TIFA tergelincir 2,99 persen ke level Rp 162 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menghijau kecuali indeks saham Shanghai turun 0,04 persen ke level 3.289,06. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,09 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,49 persen, indeks saham Singapura menguat 0,24 persen, dan indeks saham Taiwan melonjak 0,23 persen ke level 10.415.

Dalam riset PT Henan Putihrai menyebutkan keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi perhatian pasar. Keputusan BI menurunkan tingkat suku bunga mestinya tidak terlalu mengejutkan mengingat tingkat inflasi yang rendah beberapa bulan terakhir, kestabilan rupiah, proyek neraca transaksi berjalan yang masih terjaga dan harapan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat yang hanya satu kali hingga akhir tahun menjadi momentum.

Penurunan suku bunga itu tentunya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit yang masih melambat, serta menopang pertumbuhan ekonomi ke depan. Sementara itu, BI juga menurunkan target pertumbuhan kredit dari sebelumnya 10-12 persen menjadi 8-10 persen seiring melambatnya pertumbuhan kredit Juni 2017 yang tercatat 7,75 persen year on year dari bulan sebelumnya 8,7 persen year on year (YoY).

 Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variasi dengan kecenderungan menguat seiring penurunan suku bunga acuan atau 7 day repo rate oleh BI. BI juga menurunkan deposit facility dan lending facility sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen dan 5,25 persen. Selanjutnya BI juga merencanakan untuk memberlakukan loan to value spatial per wilayah untuk meningkatkan permintaan properti di beberapa wilayah yang pertumbuhannya lemah. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.862-5.938," ujar dia.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya