IHSG Kembali Cetak Rekor di Posisi 6.444

Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 1.093,67. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Jan 2018, 16:16 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 16:16 WIB
IHSG
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor pada perdagangan Rabu ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (17/1/2018), IHSG menguat 14,8 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.444,51. Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 1.093,67. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau.

Ada 192 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 156 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.452,50 dan terendah 6.420,06.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 445.905 kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 122,35 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.349.

Secara sektoral, saham industri dasar naik 2,20 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,03 persen dan sektor saham pertambangan mendaki 0,69 persen.

Sementara yang melemah antara lain, keuangan turun 0,38 persen, konsumsi 0,29 persen dan aneka industri melemah 0,16 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar, antara lain saham LCKM melonjak 25 persen ke posisi Rp 390, saham BSIM naik 24,63 persen ke posisi Rp 835 per saham, dan saham PCAR menanjak 18,87 persen ke posisi Rp 1.260.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham RBMS turun 15,15 persen ke posisi Rp 224, saham LPPS tergelincir 11,82 persen ke posisi Rp 97, dan saham BMAS susut 9,42 persen ke posisi Rp 346 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Reshuffle Kabinet Tak Berdampak Besar ke Pasar Saham

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merombak beberapa jajaran petinggi pemerintahan pada Rabu pagi ini. Jokowi melantik Menteri Sosial baru, Kepala Staf Presiden, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), dan KSAU, Rabu 17 Januari 2018. Pelantikan ini merupakan reshuffle kabinet jilid III.

Analis PT Binaartha Securities Reza Priyambada menjelaskan perombakan atau reshuffle kabinet ini tidak akan berpengaruh banyak kepada pergerakan harga saham. Alasannya, pejabat-pejabat yang dilantik bukan merupakan pejabat di sektor ekonomi.

Menurut Reza, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang melemah pada pembukaan hari ini. Namun pelemahan tersebut bukan karena adanya reshuffle, tetapi karena aksi ambil untung investor.

"Kalo melemah lebih karena aksi profit taking setelah kenaikan sebelum dan antisipasi rilis suku bunga acuan besok," jelas dia kepada Liputan6.com, Rabu (17/1/2018).

Pada perdagangan kemarin, IHSG memang mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 47,49 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.429,69.

Secara fundamental, ekonomi Indonesia cukup baik sehingga memang bisa mendorong IHSG untuk mencetak rekor. angka inflasi, ekspor impor dan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan perkiraan.

Untuk diketahui Presiden Jokowi melantik Idrus Marham sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Jokowi juga melantik Jenderal Purnawirawan Moeldoko sebagai Kepala Staf Presiden menggantikan Teten Masduki. 

Presiden Jokowi juga melantik anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang baru yakni Agum Gumelar. 

Selain itu, Presiden juga melantik Marsekal Madya (Marsdya) Yuyu Sutisna sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya