Usai Cetak Rekor, IHSG Dibuka Melemah

Laju IHSG cenderung terbatas setelah sebelumnya menguat cukup signifikan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Jan 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 09:16 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Rabu ii. Kemarin IHSG ditutup cetak rekor tertinggi.

Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (17/1/2018), IHSG turun 0,69 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.427,4. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. Indeks saham LQ45 turun 0,11 persen ke posisi 1.092,09.

Ada sebanyak 116 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 64 saham melemah dan 97 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.435,53 dan terendah 6.424,32.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 27.776 kali dengan volume perdagangan 676 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 731 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 18 miliar.

Secara sektoral, antara yang menguat dan melemah seimbang. Sektor yang melemah adalah industri dasar, barang konsumsi, kontruksi, perdagangan dan manufaktur.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham LCKM naik 25 persen ke posisi Rp 390, saham AKSI melonjak 19,05 persen ke posisi Rp 400, dan saham PJAA menanjak 16,50 persen ke posisi Rp 1.490 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir, antara lain saham MBTO turun 10,56 persen ke level RP 144, saham LPLI merosot 7,10 persen ke posisi Rp 170, dan saham FORU susut 4,96 persen ke posisi Rp 236 per saham.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak pada support 6.370 dan resistance 6.455. Laju IHSG cenderung terbatas setelah sebelumnya menguat cukup signifikan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cetak Rekor

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk diketahui, laju IHSG terus berada di zona hijau dan mampu mencetak rekor tertinggi depanjang sejarah pada perdagangan Selasa kemarin. Insiden ambruknya balkon di tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin kemarin tak mempengaruhi kepercayaan investor.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (16/1/2018), IHSG naik 47,49 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.429,69. Indeks saham LQ45 naik 0,85 persen ke posisi 1.093,34,08. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau.

Ada 207 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sebanyak 159 saham melemah dan 106 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.429,69 dan terendah 6.381,31.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 357.936 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 118 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.329.

Secara sektoral, selurh sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur naik 1,95 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,71 persen dan sektor saham prtambangan mendaki 1,11 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar, antara lain saham LCKM melonjak 50 persen ke posisi Rp 312, saham RBMS naik 34,69 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham LPLI menanjak 34,56 persen ke posisi Rp 183.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya