Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen global akan bayangi laju IHSG.
"Untuk sentimen (IHSG-red) kali ini lebih dipengaruhi sentimen global," ujar pengamat pasar modal, Satrio Utomo saat dihubungi dengan Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (6/2/2018).
Satrio menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.522-6.625 pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sedangkan Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Ali menyebutkan, IHSG akan berada di level support 6.537-6.485.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, IHSG bergerak konsolidasi dengan peluang menguat cukup besar. Level support IHSG sedang diuji namun masih mampu dipertahankan dengan baik.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.511-6.671," ujar dia.
Untuk pilihan saham, Satrio menuturkan, saham-saham tambang akan mendominasi pergerakan IHSG. Akan tetapi, sektor saham bank dan konsumsi akan jadi kendala IHSG.
William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan Nafan memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) untuk dicermati pelaku pasar. Ia merekomendasikan beli saham INTP. Secara teknikal, saham INTP bergerak di kisaran 20.375-20.575 dengan level support 19.550.
Pada penutupan perdagangan saham Senin kemarin, IHSG susut 39,15 poin atau 0,59 persen ke posisi 6.589,68. Sektor saham industri dasar dan aneka industri catatkan pelemahan terbesar. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV di atas harapan berada di kisaran 5,19 persen. Hal ini direspons baik sehingga menahan pelemahan IHSG. Investor asing melakukan aksi jual Rp 657,09 miliar.
IHSG Melemah 39,14 Poin pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, pada perdagangan saham Senin kemarin, IHSG tertekan ke level 6.589,67. IHSG turun 39,14 poin atau sebesar 0,59 persen. Indeks saham LQ45 terpantau melorot 0,44 persen ke level 1.107. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.
Ada sebanyak 254 saham mengalami pelemahan sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 123 saham menguat, dan 92 saham stagnan. Total frekuensi saham yang diperdagangkan mencapai 347.783 kali dengan volume transaksi 12,2 miliar saham. Sedangkan nilai transaksi Rp 6,9 triliun.
Investor asing tercatat melakukan penjualan senilai Rp 625,29 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar AS di kisaran Rp 13.509.
Seluruh sektor saham melemah. Paling besar pelemahan di sektor saham aneka industri mencapai 1,87 persen. Disusul sektor saham industri dasar yang tercatat melemah 1,84 persen dan konstruksi sebesar 1,46 persen.
Saham-saham yang terpantau melemah, antara lain saham IBFN turun 34,41 persen, IBST merosot 19,75 persen, dan GDYR turun 18,35 persen.
Sementara itu saham yang tercatat menguat, di antaranya saham IKAI naik 34,71 persen, saham MINA menguat 25 persen, dan SPMA 25 persen.
Adapun sebagian bursa Asia melemah kecuali Indeks Saham Shanghai yang naik 0,73 persen. Indeks saham Hang Seng tercatat melemah 1,09 persen dan Indeks Saham Korea Selatan ikut melemah 1,33 persen.
Indeks Saham Jepang Nikkei melemah 2,55 persen dan mencatatkan penurunan terbesar. Sedangkan Indeks Saham Singapura dan Taiwan masing-masing turun 1,30 persen dan 1,62 persen.
Pergerakan IHSG ini di tengah rilis data produk domestik bruto (PDB) 2017. BPS melaporkan PDB Indonesia tercatat 5,07 persen pada 2017.
Advertisement