Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah menjelang akhir pekan ini. Aksi jual investor asing menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (16/3/2018), IHSG melemah 16,95 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.304,95. Indeks saham LQ45 melemah 0,21 persen ke posisi 1.037,28. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.
Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat sentuh posisi 6.200. IHSG berada di kisaran level terendah 6.236,23 dan tertinggi 6.328,78. Sebanyak 227 saham melemah sehingga tekan IHSG. 133 saham menguat sehingga tahan pelemahan IHSG. 110 saham diam di tempat.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 313.940 kali dengan volume perdagangan 9,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,02 triliun di seluruh pasar.
Baca Juga
Sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin sektor saham infrastruktur turun 1,87 persen. Sektor saham pertanian tergelincir 1,68 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,75 persen.
IHSG koreksi, sejumlah saham masih mampu menguat. Saham-saham itu antara lain saham TAXI naik 34,44 persen ke posisi Rp 121 per saham, saham DYAN melonjak 34,15 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham ITMG merosot 7,02 persen ke posisi Rp 27.825 per saham.
Sementara itu, saham BULL tergelincir 20,11 persen ke posisi Rp 139 per saham, saham BJTM merosot 8,76 persen ke posisi Rp 625 per saham, dan saham IIKP tergelincir 6,45 persen ke posisi Rp 174 per saham.
Bursa Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi malah naik 0,06 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 3,7 persen. Bahkan indeks saham Taiwan catatkan penguatan terbesar.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,58 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,65 persen dan indeks saham Singapura tergelincir 0,16 persen.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, koreksi IHSG selama sepekan ini didorong sentimen ekternal yang timbulkan ketidakpastian. Salah satunya kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Maret ini. Alfred menilai, ketidakpastian rencana bank sentral AS menganggu pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Selain itu, dari internal, investor juga kurang percaya diri lantaran defisit neraca perdagangan terjadi selama tiga bulan berturut-turut. “Investor asing juga melakukan aksi jual cukup massif. Ditambah aksi investor domestik juga mengerem,” kata Alfred saat dihubungi Liputan6.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Sempat Hijau di Awal Sesi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat jelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG ini berbeda arah dengan Bursa Asia.
Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Jumat (16/3/2018), IHSG menghijau 1,50 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.323,4. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG kembali menguat 5,39 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.327,27.
Sementara indeks saham LQ45 tergelincir 0,03 persen ke posisi 1.038,68. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 96 saham menguat. Sedangkan 27 saham diam di tempat dan 80 saham melemah. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.328,7 dan terendah 6.322,7.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.393 kali dengan volume perdagangan saham 60,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 85 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 13,14 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat menguat ke posisi Rp 13.759.
Sektor saham yang menguat antara lain aneka industri yang naik 0,58 persen, industri dasar menguat 0,57 persen dan pertambangan naik 0,38 persen.
Sektor saham yang tertekan antara lain konsumsi tergelincir 0,42 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infastruktur merosot 0,09 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,37 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KMTR naik 14,44 persen ke posisi Rp 900 per saham, saham TAXI melonjak 15,56 persen ke posisi Rp 104, dan saham MTWI menanjak 6,04 persen ke posisi Rp 158 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KARW turun 3,55 persen ke posisi Rp 2.720, saham LPPF merosot 2,61 persen ke posisi Rp 11.200, dan saham MYOH turun 2,50 persen ke posisi Rp 780 per saham.
Advertisement