Seluruh Sektor Saham Menguat, IHSG Menghijau di Awal Pekan

Sebanyak 139 saham menguat, 27 saham turun, dan sebanyak 87 saham diam di tempat pada pembukana perdagangan hari ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Apr 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 09:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini tercatat menguat, dengan semua sektor saham menghijau.

IHSG naik 31,4 poin atau 0,53 persen ke posisi 5.950,72. Indeks saham LQ45 ikut menghijau dengan penguatan 1,80 persen ke posisi 953,24.

Sebanyak 139 saham menguat, 27 saham turun, dan sebanyak 87 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini sebanyak 7.007 kali, dengan volume 84,6 miliar saham dan senilai Rp 163,9 miliar.

Investor asing tercatat melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 42,10 miliar. Sementara kurs rupiah diperdagangkan Rp 13.867 per dolar AS.

Seluruh sektor saham kompak menanjak. Saham infrastruktur berada di puncak dengan kenaikan 0,91 persen. Disusul sektor saham keuangan menguat 0,88 persen, dan saham industri dasar naik 0,85 persen.

Adapun saham-saham yang mencetak penguatan signifikan, yakni saham CSIS melonjak 23,74 persen ke posisi 860. Saham MTSM menjulang 23,48 persen menjadi 284, dan saham MAIN melaju 10,45 persen menjadi 845.

Adapun Bursa Asia menguat dipicu meredanya ketegangan di Semenanjung Korea dan laporan laba perusahaan yang tercatat naik. Meski demikian, penguatan masih dibayangi beberapa investor yang mencermati kemungkinan jika kondisi ini akan kembali berubah dalam waktu dekat.

Melansir laman Reuters, indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks ini tampaknya akan berakhir mendatar pekan ini, setelah mencatat kerugian berturut-turut.

Sementara indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,5 persen dan kemungkinan berakhir lebih dari 2 persen di April. Ini antara lain dipicu laporan laba perusahan Samsung dan berlangsungnya pertemuan puncak antar Korea Utara dan Selatan yang sangat sukses.

Sedangkan indeks patokan Australia bertambah 0,2 persen, sementara saham Selandia Baru melunak.

 

Ditutup Positif, IHSG Tak Mampu Kembali ke Level 6.000

IHSG
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan Jumat ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG terus terombang-ambing di zona positif dan negatif.

Berdasarkan data RTI, Jumat (27/4/2018), IHSG ditutup naik 10,04 poin atau 0,17 persen ke level 5.919,23. Indeks acuan LQ45 juga mampu bertahan di zona hijau dengan menguat 0,25 persen ke 943,29.

Sebanyak 191 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 202 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 101 saham diam di tempat.

Total transaksi perdagangan saham hari ini tercatat sebanyak 383.012 kali dengan volume 8,2 miliar saham senilai Rp 8,9 triliun.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar dengan nilai Rp 357 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah di level 13.873 per dolar AS.

Sektor yang menguat dan melemah sama besar. Sektor yang menguat adalah industri dasar, aneka industri, infrastruktur, keuangan dan manufkatur. Sedangkan sisanya tertekan.

Saham-saham yang menghijau, di antaranya DFAM yang naik 69,57 persen menjadi Rp 195, saham JECC yang melaju 25 persen ke level Rp 6.200, dan saham INPS melesat 24,88 persen ke posisi Rp 2.610.

Adapun saham-saham yang menukik tajam, yakni saham DEFI turun 24,88 persen ke posisi Rp 755, saham DPNS turun 21,13 persen menjadi Rp 306, dan saham OASA melemah 16,35 persen ke level Rp 348.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya