Sektor Saham Konsumsi Topang IHSG pada Sesi Pertama

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau meski investor asing masih jual saham pada sesi pertama Senin pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Apr 2018, 12:33 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 12:33 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau selama sesi pertama pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG terjadi ditengah aksi jual investor asing masih berlanjut.

Pada sesi pertama perdagangan saham, Senin (30/4/2018), IHSG naik 37,02 poin atau 0,63 persen ke posisi 5.956,26. Indeks saham LQ45 naik 0,84 persen ke posisi 953,54. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.871,73 dan terendah 5.936,52. Sebanyak 208 saham menguat sehingga mengangkat IHSG.Sementara itu, 135 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 207.440 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 111,90 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.872.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian turun 0,60 persen, sektor saham tambang melemah 0,16 persen, dan sektor saham perdagangantergelincir 0,10 persen.

Sementara itu, sektor saham barang konsumsi naik 1,13 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur naik 0,95 persen dan sektor saham manufakturmendaki 0,86 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ERAA naik 24,82 persen ke posisi Rp 1.710 per saham, saham POLY menanjak 23,89 persen ke posisi Rp 140 per saham,dan saham IKAI mendaki 3,88 persen ke posisi Rp 535 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham HADE turun 8,33 persen ke posisi Rp 55, saham BBKP merosot 6,41 persen ke posisi Rp 438 per saham, dan saham LPPS tergelincir 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,56 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,61 persen, dan indekssaham Thailand mendaki 0,15 persen. Selain itu, indeks saham Singapura menguat 1,09 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,96 persen.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG konsolidasi sebelum melanjutkan kenaikan di tengah bursa saham global danregional yang tertekan dalam beberapa hari ini. "IHSG juga ditopang rilis kinerja emiten pada kuartal I 2018 dan jelang rilis data perekonomian awal bulan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

Saham Berkapitalisasi Besar Tertekan

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rontok selama sepekan. Nilai kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun turut tertekan.Mengutip data BEI, IHSG turun 6,6 persen pada periode 20 April-27 April 2018.

IHSG jatuh 6,6 persen dari posisi 6.337 pada 20 April 2018 menjadi 5.919 pada 27 April 2018. Kapitalisasi pasar saham pun turun Rp 476 triliun selama sepekan. Kapitalisasi pasar saham tersebut merosot 6,77 persen dari posisi Rp 7.054 triliun pada 20 April 2018 menjadi Rp 6.578 triliun. Investor asing melepas saham mencapai Rp 5,3 triliun selama sepekan.

Laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia menyebutkan, sejumlah faktor negatif yang mendorong IHSG tertekan. Pertama, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Posisi rupiah di 13.859 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Kedua, imbal hasil surat utang atau obligasi AS bertenor 10 tahun terus menguat yang mencapai tiga persen menjadi sentimen negatif.

Posisi saham masuk kapitalisasi besar pun turut berubah. Kini PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menduduki posisi pertama untuk kapitalisasi pasar terbesar di BEI.Tercatat kapitalisasi pasar saham BBCA mencapai Rp 525 triliun pada 27 April 2018. Nilai kapitalisasi pasar saham BBCA tersebut cenderung turun dibandingkan pada posisi akhir 2017.Tercatat kapitalisasi pasar saham BBCA turun Rp 10 triliun dari Rp 535 triliun pada 28 Desember 2017 menjadi Rp 525 triliun pada 27 April 2018.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menggeser posisi PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). PT HM Sampoerna Tbk berada di posisi kedua untuk kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI.Kapitalisasi pasar saham HMSP kini hanya Rp 411 triliun pada 27 April 2018. Padahal pada 28 Desember 2017, kapitalisasi pasar saham PT HM Sampoerna Tbk mencapai Rp 548 triliun,dan berada di posisi pertama. Jadi sejak akhir 2017 hingga 27 April 2018, kapitalisasi pasar saham HMSP telah susut Rp 137 triliun.

Kemudian di posisi ketiga ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mencetak kapitalisasi pasar saham Rp 385 triliun pada 27 April 2018.Selanjutnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membukukan kapitalisasi pasar saham Rp 376 triliun.

Kapitalisasi pasar saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berada di posisi keempat untuk kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI. Namun kapitalisasi pasar saham TLKM susut Rp 67 triliun dari posisi 28 Desember 2017 sebesar Rp 443 triliun.

Kapitalisasi pasar saham terbesar lainnya dipegang PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). PT Unilever Indonesia Tbk mencatatkan kapitalisasi pasar saham terbesar yang berada di posisi kelima. Tercatat kapitalisasi pasar saham PT Unilever Indonesia Tbk mencapai Rp 352 triliun pada 27 April 2018.

Sedangkan pada 28 Desember 2017, kapitalisasi pasar saham PT Unilever Indonesia Tbk tercatat Rp 415 triliun. Kapitalisasi pasar saham Unilever turun Rp 63 triliun.Kemudian PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencetak kapitalisasi pasar saham mencapai Rp 320 triliun pada 27 April 2018. PT Bank Mandiri Tbk mencatatkan kapitalisasi pasar saham terbesar yang berada di posisi keenam.

Disusul PT Astra International Tbk (ASII) yang berada di posisi ketujuh dengan kapitalisasi pasar saham Rp 292 triliun.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat kapitalisasi pasar saham Rp 150 triliun pada 27 April 2017. Kapitalisasi pasar saham BBNI berada di posisi delapan.

Sementara itu, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencetak kapitalisasi pasar saham Rp 130 triliun.Kapitalisasi pasar saham PT Gudang Garam Tbk berada di posisi sembilan untukkapitalisasi pasar saham terbesar di BEI. Di posisi 10 untuk kapitalisasi pasar saham terbesar di BEI dipegang PT United Tractors Tbk (UNTR). Kapitalisasi pasar sahamPT United Tractors Tbk tercatat Rp 128 triliun pada 27 April 2018.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya