Wall Street Melonjak Imbas Sentimen The Fed

Wall street menguat ditopang dari komentar pimpinan the Fed Jerome Powell memastikan tetap naikkan suku bunga.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2018, 05:20 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2018, 05:20 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan indeks saham acuan S&P 500 mencatatkan kenaikan tinggi.

Penguatan wall street terjadi di tengah pimpinan bank sentral AS atau the Federal Reserve Jerome Powell memastikan bank sentral AS tetap menaikkan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 133,37 poin atau 0,52 persen ke posisi 25.790,35.

Indeks saham S&P 500 mendaki 17,71 poin atau 0,62 persen ke posisi 2.874,69. Indeks saham Nasdaq bertambah 67,52 poin atau 0,86 persen ke posisi 7.945,98.

Selama pekan ini, indeks saham Dow Jones naik 0,47 persen, indeks saham S&P 500 mendaki 0,87 persen, dan indeks saham Nasdaq bertambah 1,66 persen.

Indeks saham S&P 500 mencapai level tertinggi baru pada 26 Januari. Kemudian indeks saham acuan tersebut turun lebih dari 10 persen, alami koreksi yang berlangsung hingga 8 Februari. Penutupan di level tertinggi menjelang akhir pekan menekan pasar tetap positif.

Berbicara di simposium Jackson Hole, Wyoming, Powell menuturkan, kenaikan suku bunga the Fed secara bertahap adalah cara terbaik untuk melindungi pemulihan ekonomi, mempertahankan pertumbuhan pekerjaan yang kuat, dan menjaga inflasi tetap kuat.

Komentar Powell tidak mengubah harapan pasar soal kenaikan suku bunga pada September, dan mungkin lagi pada Desember.

Para investor di wall street mengatakan kalau diyakinkan dengan komentar Powell tetap sejalan dengan komentar sebelumnya dari kebijakan the Fed. Data ekonomi juga mendorong sentimen.

Adapun data ekonomi lainnya yang keluar yaitu pesanan baru untuk barang modal utama buatan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada Juli.

"Itulah yang ingin didengar pasar. Data ekonomi dan lingkungan yang kuat secara keseluruhan adalah dasar, dan (Powell) tidak menghalangi," ujar Oliver Purshe, Chief Market Strategis Bruderman Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (25/8/2018).

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Volume Perdagangan Saham Tipis

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Indeks saham Russell 2000 menguat 0,5 persen dan sentuh level tertinggi baru. Dolar AS melemah usai pidato Powell.

Sementara itu, harga minyak menguat mengangkat saham logam dan energi. Sektor saham material bukukan kenaikan 1,2 persen, dan terbesar di antara 11 sektor saham S&P 500.

Saham Netflix naik 5,8 persen, dan menambah kenaikan indeks saham acuan S&P 500. Saham Autodesk Inc melonjak 15,3 persen, dan catatkan persentase keuntungan terbesar. Selain itu, saham Gap Inc dan Foot Locker Inc melemah 8,6 persen dan 9,2 persen usai catatkan penjualan mengecewakan.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 5,43 miliar saham. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata 20 harian saham sebesar 6,28 miliar saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya