Wall Street Melonjak 2 Persen Usai Pemilu Paruh Waktu di AS

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak didorong kenaikan sektor saham teknologi dan kesehatan.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Nov 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak didorong kenaikan sektor saham teknologi dan kesehatan. Pemilihan paruh waktu di AS pun menambah katalis positif untuk wall street.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 545,29 poin atau 2,13 persen ke posisi 26.180,3. Indeks saham S&P 500 menguat 58,36 poin atau 2,12 persen ke posisi 2.813,81. Indeks saham Nasdaq bertambah 194,79 poin atau 2,64 persen ke posisi 7.570,75.

Dalam pemilu paruh waktu di AS, partai Demokrat memenangkan kendali di the House of Representative atau DPR. Sedangkan partai Republik masih mayoritas di senat. Pemilihan paruh waktu tersebut juga mempengaruhi wall street.

Selain itu, sektor saham teknologi S&P menguat 2,4 persen, dan catatkan kenaikan terbesar sehingga angkat wall street. Ditambah sektor saham kesehatan yang menanjak 2,8 persen. Penguatan tersebut didorong investor berani ambil risiko. Tak hanya sektor saham kesehatan dan teknologi yang melonjak tetapi juga sektor saham konsumsi.

“Saya tidak berpikir agenda Trump apa pun yang sudah diselesaikan akan dibatalkan. Itu adalah titik perhatian utama bagi investor. Pasar saham reli karena mendapatkan persis seperti yang diharapkan,” ujar Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (8/11/2018).

Sementara kongres yang terbagi akan menyulitkan pemerintahan Trump untuk mendorong undang-undang (UU) baru antara lain pemotongan pajak tambahan. Investor tidak mengharapkan pembalikan pemotongan pajak dan langkah-langkah deregulasi yang diberlakukan.

Sejumlah ahli strategi  mengatakan, kontrol partai Demokrat terhadap DPR berarti Trump akan memiliki waktu lebih sulit mendapatkan dukungan untuk upaya memberlakukan lebih banyak peraturan.

Seperti diketahui, pemilu paruh waktu di AS diselenggarakan secara nasional setiap empat tahun sekali. Pemilihan berlangsung di tengah-tengah masa jabatan seorang presiden, yang berkuasa selama empat tahun, sehingga dinamakan 'paruh waktu'.

Ada banyak jabatan yang akan diperebutkan, tapi paling penting adalah pemilihan anggota Kongres AS --yang terdiri dari House of Representatives (majelis rendah, serupa DPR) dan Senat (majelis tinggi, serupa DPD).

Anggota House of Representatives bekerja selama dua tahun, sehingga seluruh 435 anggota-nya akan dipilih kembali.

Investor Pertanyakan Penguatan Sektor Saham Teknologi dan Kesehatan

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Meski sektor saham teknologi dan kesehatan melonjak, para investor mempertanyakan apakah sektor saham lebih berisiko terhadap pengawasan regulasi tambahan.

Usai marak aksi jual pada Oktober 2018, indeks saham S&P 500 masih sekitar lima persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada Desember lalu. Ini karena investor masih fokus pada kenaikan suku bunga dan perang dagang AS-China.

Selain itu, the Federal Reserve melakukan pertemuan selama dua hari pada Rabu-Kamis. Diharapkan the Federal Reserve atau bank sentral AS tidak menaikkan suku bunga hingga Desember.

Saham asuransi kesehatan Humana Inc, Anthem Inc dan UnitedHealth Group Inc melompat ke posisi tertinggi ketika para pemilih di tiga negara bagian menyetujui perluasan program Medicaid untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Saham DaVita Inc melonjak 10,9 persen usai California menolak proposal untuk membatasi tarif klinik dialis. Saham Anadarko Petroleum Corp melonjak 5,8 persen dan saham Noble Energy Inc mendaki 5,2 persen usai pemilih Colorado menolak aturan ketat pada pengeboran minyak dan gas.

Sementara itu, saham Michael Kors Holding Ltd dan Colty Inc masing-masing merosot 14,8 persen dan 24,5 persen usai perkiraan pendapatan kuartalan kedua perusahaan tak sesuai harapan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya