Semen Indonesia Akuisisi Saham Holcim, Ini Kata Analis

Semen Indonesia mengambil alih sejumlah 6,17 miliar saham atau setara 80,6 persen kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Nov 2018, 14:27 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2018, 14:27 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk akuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) merupakan langkah strategis dan positif.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji, menuturkan PT Semen Indonesia Tbk akuisisi saham Holcim Indonesia menjadi langkah positif. Mengingat PT Holcim Indonesia Tbk merupakan pemain terbesar di Jawa Barat. Hal itu dapat mengurangi biaya distribusi  PT Semen Indonesia Tbk.

"Selain itu jadi sentimen positif untuk Semen Indonesia karena meningkatkan pangsa pasar di Jawa. Ditambah ada logistik, gudang penyimpanan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Nafan menambahkan, emiten semen juga giat untuk efisiensi terutama bahan bakar dengan mengurangi pengunaan batu bara. Hal tersebut dapat mengurangi beban perseroan.

Selain itu, ia menambahkan meski pasar domestik kelebihan persediaan, PT Semen Indonesia Tbk juga dapat optimalkan pasar ekspor terutama di ASEAN. Nafan pun prediksi emiten semen masih positif ke depan.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk, Agung Wiharto, mengatakan pembelian 80,6 persen saham Holcim Indonesia dapat sinergikan supply chain.

"Kami punya pabrik di Tuban, bagaimana dulu jaraknya antara Jakarta-Tuban. Sekarang ada di Cibinong. Jadi kami bisa sinergikan beberapa yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Aceh bisa konsolidasi. Ini luar biasa sinerginya antara supply chain, produksi, dan marketing,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, adanya akuisisi tersebut dapat meningkatkan pangsa pasar perseroan menjadi sekitar 55 persen. "Semen Indonesia 40 persen, dan ditambah Holcim 15 persen," ujar Agung.

 

Semen Indonesia Caplok 80,6 Persen Saham Holcim

Ilustrasi semen indonesia (4)
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales & Purchase Agreement) untuk mengambil alih sejumlah 6,17 miliar saham atau setara 80,6 persen kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Nilai transaksi pengambilalihan ini senilai USD 917 juta. Angka ini akan disesuaikan berdasarkan kondisi pada saat penyelesaian transaksi pada 12 November pukul 19.00 WIB. Transaksi akuisisi ini akan dilakukan melalui PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia.

Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.

"Pengambilalihan saham Holcim Indonesia ini akan semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar domestik," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso dalam keterangan tertulis, Selasa 13 November 2018.

Semen Indonesia akan dapat memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.

Holcim Indonesia juga telah menerapkan teknologi bahan bakar dari limbah yang nantinya dapat disinergikan secara luas di seluruh fasilitas Semen Indonesia Group, sehingga dapat semakin meningkatkan efisiensi biaya.

Industri semen di Indonesia masih memiliki tingkat pertumbuhan yang prospektif dan menjanjikan, yang didukung oleh kelanjutan program investasi pemerintah dan swasta, seperti Program Satu Juta Rumah, berbagai proyek infrastruktur pemerintah, berbagai proyek properti yang dikembangkan oleh sektor swasta, serta konsumsi retail.

Hendi melanjutkan, pengambilalihan saham ini akan memberikan tambahan kapasitas dan jangkauan geografis yang semakin luas bagi Semen Indonesia Group untuk mampu menangkap peluang pertumbuhan industri semen domestik, serta mampu memperkuat ketahanan industri semen BUMN di Indonesia.

Saat ini di Indonesia terdapat 15 perusahaan semen dengan kapasitas terpasang sekitar 107 juta ton per tahun, dimana 63 persen dari kapasitas (capacity share) tersebut dikuasai oleh pihak swasta dan pemain asing (global).

“Kami bersyukur dapat mengumumkan transaksi pengambilalihan saham yang transformasional bagi Semen Indonesia Group untuk dapat mempertahankan posisi sebagai market leader di Indonesia," kata Hendi.

Hendi menambahkan, akuisisi ini akan memperkuat jaringan penjualan dan produksi yang lebih luas, meningkatkan kemampuan untuk menawarkan produk yang semakin beragam bagi para pelanggan, serta menawarkan berbagai peluang yang lebih baik bagi para karyawan, pemasok, para rekanan dan pemangku kepentingan perusahaan.

Selain akan menjadikan Semen Indonesia Group sebagai perusahaan semen terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan kapasitas 53 juta ton semen per tahun, transaksi ini juga merupakan wujud nyata sumbangsih BUMN dalam meningkatkan ketahanan industri semen nasional yang akan mendukung pembangunan berkesinambungan di Tanah Air. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya