Saham Garuda Indonesia Terbang 13 Persen, Ada Apa?

Mengawali perdagangan, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melonjak signifikan pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 11:00 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali perdagangan, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melonjak signifikan pada Kamis pekan ini.

Berdasarkan data RTI, pada perdagangan saham Kamis (15/11/2018), saham PT Garuda Indonesia Tbk melonjak 13 persen ke posisi Rp 226 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.956 kali dengan nilai transaksi Rp 11 miliar.

Pada awal perdagangan saham, saham PT Garuda Indonesia Tbk dibuka menguat tipis 2 poin ke posisi 202 dari penutupan perdagangan kemarin Rp 200 per saham. Saham PT Garuda Indonesia Tbk pun sempat berada di level tertinggi Rp 240 dan terendah Rp 200.

Sebelumnya diberitakan, Grup Garuda Indonesia melalui anak usahanya PT Citilink Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.

Langkah tersebut direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia dengan Sriwijaya Air dan NAM Air.

KSO itu ditandatangani pada 9 November 2018. Keseluruhan operasional grup Sriwijaya termasuk keuangan akan berada di bawah pengelolaan dari KSO itu.

"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara di Jakarta (14/11/2018).

Ari menambahkan bagi grup Garuda Indonesia, kerja sama joint operation ini, dapat memberikan dampak yang positif di antaranya Citilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban grup Sriwijaya pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.

Langkah strategis itu juga membantu sinergi grup Garuda Indonesia dan Sriwijaya dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, Citilink Indonesia yang merupakan anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk mengambilalih pengelolaan operasional grup Sriwijaya Air yang terdiri dari maskapai Sriwijaya dan Nam Air. Hal tersebut menjadi katalis positif untuk pergerakan saham PT Garuda Indonesia Tbk. Namun, Nafan menilai penguatan harga saham PT Garuda Indonesia Tbk hanya sementara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Garuda Indonesia Buka Penerbangan Langsung Jakarta-Kepulauan Nias

Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.
Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai PP.

Mulai besok, Garuda Indonesia buka penerbangan langsung dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang ke Bandara Binaka Gunung Sitoli, Kepulauan Nias.

Armada CRJ Bombardier 1000 Next-Gen diterjunkan untuk mengangkut 96 penumpang sekali terbang.  Untuk tahap awal, ada tiga kali penerbangan ditiap minggunya. "Setiap Selasa, Kamis dan Sabtu," ujar Direktur Niaga Garuda Indonesia, Pikri Ilham Kurniansyah, saat ditemui pada acara penandatanganan kerja sama operasional layanan penerbangan Jakarta-Nias, di kantor PT Garuda Indonesia Tbk, Rabu 14 November 2018.

Garuda Indonesia juga menargetkan tingkat keterisian kursi penumpang mencapai 70 persen untuk sekali perjalanan. Bila minat terus meningkat, jumlah penerbangan akan ditambah menjadi enam kali seminggu. 

"Penerbangannya dari Jakarta akan berangkat pukul 07.35 Wib, dan sampai di Nias pukul 09.55 Wib atau selama 2 jam 20 menit," ujar Pikri. 

Lalu untuk rute sebaliknya, Nias-Jakarta akan transit di Padang. Pesawat akan diberangkatkan pukul 10.50 Wib, tiba di Padang 12.00 Wib dan diberangkatkan kembali ke Jakarta pukul 12.50 Wib. 

Pikri pun memastikan, tarif tiket yang dikenakan sudah sesuai dengan tarif atas dan tarif bawah dari Kementerian Perhubungan. Yakni mulai dari Rp 1.4 juta untuk sekali perjalanan. 

Dengan begini, pangsa pasar utama yakni dari turis asing, bisa digaet dengan mudah. "Kalau dikurskan ke dolar sekali berangkat itu kurang dari USD 100 atau sekitar USD 90, itu sangat murah bagi mereka," kata dia. 

Ke depannya, Pikri mengatakan, CRJ Bombardier 1000 Next-Gen ini akan dibuat kelas ekonomi dan bisnis. 12 kursi bisnis dan sisanya untuk kelas ekonomi. 

Garuda Indonesia pun dari jauh-jauh hari sudah mensosialisasikan di seluruh bandara termasuk yang di internasional, bila ingin ke Nias dari Amsterdam, Jepang, atau negara manapun dengan rute Garuda, bisa langsung ke Nias melalui Jakarta tanpa transit. 

"Dengan begini, target Presiden Jokowi untuk mendatangkan 20 juta turis asing bisa terwujud," ujar dia. 

Faduhusi Daely Bupati Nias Barat yang juga ketua Forum Kepala Daerah se Kpulauan Nias, mengatakan masyarakat di Nias menyambut baik dengan ada penerbangan langsung ini. Masyarakat di Nias beranggapan, Kepulauan Nias yang dicap sebagai daerah terluar, tertinggal dan terbelakang, perlahan akan mulai terhapus. 

"Ini sejarah baru, kami berharap dunia luar akan berlomba-lomba untuk bisa datang ke Nias. Sehingga perekonomian di kepulauan kami menggeliat dengan cepat," ujarnya. 

Sektor pariwisata laut dan pantai di Nias yang selama ini jadi primadona wisatawan seluncur, bisa semakin terekspos. Dengan ongkos transportasi yang murah, pemerintahan setempat berharap para investor bisa masuk ke Nias. (Pramita Tristiawati). 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya