Wall Street Mendatar karena Investor Masuk ke Saham Defensif

Sektor keuangan turun 0,6 persen karena tekanan yang terjadi di saham-saham bank. sektor tersebut turun 1 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Des 2018, 05:06 WIB
Diterbitkan 14 Des 2018, 05:06 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupana perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Ketakutan investor pada sentimen domestik dan global membuat mereka masuk ke saham-saham defensif.

Mengutip Reuters, Jumat (14/12/2018), Dow Jones Industrial Average naik 70,11 poin atau 0,29 persen menjadi 24.597,38. Untuk S & P 500 kehilangan 0,53 poin atau 0,02 persen menjadi 2.650,54. Sedangkan Nasdaq Composite turun 27,98 poin atau 0,39 persen menjadi 7.070,33.

Dow Jones menguat, S&P 500 terombang-ambing dan Nasdaq turun karena investor masih meraba-raba apa yang akan terjadi terkait perang dagang. Seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa AS dan China tengah kembali melakukan negosiasi.

"Pelaku pasar saham sangat gugup dengan apa yang terjadi. Di pagi hari sebenarnya para investor cukup semangat tetapi kemudian ketakutan kembali menghantui," jelas analis Charles Schwab Investment Management, San Francisco, AS, Omar Aguilar.

Ia melanjutkan, ada kekhawatiran tentang isu-isu yang ada mulai dari kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed), imbal hasil surat utang AS, pembicaraan perdagangan AS-Cina dan juga ketidakpastian tentang Brexit serta kebijakan moneter Uni Eropa.

“Kami membutuhkan katalis untuk mendapatkan tren yang lebih konsisten. Bisa jadi sosal data ekonomi yang baik atau kejelasan lebih lanjut tentang niat the Fed untuk tahun depan,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rincian Sektor

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sektor defensif menjadi pilihan investor pada perdagaangan kali ini. Ketiga sektor defensif tersebut Utilitas yang naik 0,9 persen, real estate menguat 0,6 persen dan konsumsi terdongkrak 0,7 persen.

Sektor keuangan turun 0,6 persen karena tekanan yang terjadi di saham-saham bank. sektor tersebut turun 1 persen.

Hambatan terbesar berikutnya adalah saham-saham ritel yang mengalami penurunan 0,4 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya