Seluruh Sektor Tertekan, IHSG Anjlok ke 6.414,74

Investor asing jual saham Rp 79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.075.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Apr 2019, 16:15 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2019, 16:15 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke zona merah pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/4/2019), IHSG melemah 92,47 poin atau 1,42 persen ke posisi 6.414,74. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,70 persen ke posisi 1.012,55. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Padahal, awal sesi perdagangan, IHSG sempat menguat signifikan namun ternyata tak mampu brtahan di zona hijau.

Sebanyak 282 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Selain itu 124 saham menguat dan 117 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.516,24 dan terendah 6.410,03.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 400.917 kali dengan volume perdagangan 16 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.075.

Secara sektoral, seluruh sektor saham memerah. Sektor saham aneka industri turun 3,56 persen, dan catatkan pelemahan terbesar.

Disusul sektor saham manufaktur melemah 2,69 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 2,77 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham JAYA melonjak 25,37 persen ke posisi Rp 168 per saham, saham HRME mendaki 24,60 persen ke posisi Rp 466 per saham, dan saham ESTI menanjak 15,96 persen ke posisi Rp 109 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham KIOS merosot 15,45 persen ke posisi Rp 930 per saham, saham MAYA melemah 13,58 persen ke posisi Rp 7.000 per saham, dan saham IIKP terpangkas 13,19 persen ke posisi Rp 125 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Sesuai Prediksi

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Realisasi gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi analis. Sebelumnya, analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, penguatan IHSG didorong proses pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang berlangsung lancar dan aman pada pekan lalu.

Oleh karena itu, usai libur panjang ini, dia memproyeksikan IHSG akan bertengger ke zona hijau pada kisaran 6.451-6.600.

"Secara teknikal pergerakan IHSG memang mengalami koreksi pada perdagangan Kamis (18/4) setelah dibuka gap up. Namun, koreksi ini hanya bersifat sementara untuk menutup gap sebelum melanjutkan penguatan kembali," tuturnya di Jakarta kepada awak media. 

Sementara itu, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menuturkan, hasil perhitungan quick count memang ditenggarai menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks.

Menurut dia, IHSG berpeluang bergerak ke zona hijau di rentang 6.498-6.452.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya