Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham Senin (22/4/2019). IHSG akan berada pada level support dan resistance di 6.451-6.600
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, penguatan IHSG didorong proses pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang berlangsung lancar dan aman pada pekan lalu.
Oleh karena itu, usai libur panjang ini, dia memproyeksikan IHSG akan bertengger ke zona hijau pada kisaran 6.451-6.600.
Advertisement
"Secara teknikal pergerakan IHSG memang mengalami koreksi pada perdagangan Kamis (18/4) setelah dibuka gap up. Namun, koreksi ini hanya bersifat sementara untuk menutup gap sebelum melanjutkan penguatan kembali," tuturnya di Jakarta kepada awak media.
Baca Juga
Sementara itu, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati menuturkan, hasil perhitungan quick count memang ditenggarai menjadi katalis positif bagi pergerakan indeks.
Menurut dia, IHSG berpeluang bergerak ke zona hijau di rentang 6.498-6.452.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan ialah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Kemudian saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), serta PT PP Tbk (PTPP).
Â
Â
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan Perdagangan Saham pada Kamis
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing topang penguatan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 18 April 2019, IHSG menguat 25,67 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.507,22. IHSG naik 0,60 persen ke posisi 1.030,11. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Penguatan IHSG mulai terbatas pada sesi kedua perdagangan saham. Padahal, awal sesi perdagangan, IHSG sempat menguat signifikan 1,35 persen ke posisi 6.568,84 pada pra pembukaan perdagangan saham.
Sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 212 saham melemah dan 124 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.636,33 dan terendah 6.487,22.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 523.125 kali dengan volume perdagangan 14,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,4 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.043.
Advertisement
Selanjutnya
Â
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham keuangan naik 1,56 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Disusul sektor saham konstruksi menguat 1,36 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 1,2 persen.
Sementara itu, sektor saham barang konsumsi turun 1,4 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 0,67 persen dan sektor saham tambang susut 0,20 persen.
Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham HRME melonjak 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham, saham SAPX mendaki 24,32 persen ke posisi Rp 690 per saham, dan saham APEX menanjak 22,48 persen ke posisi Rp 790 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham INRU merosot 16,67 persen ke posisi Rp 600 per saham, saham MLTP melemah 10,45 persen ke posisi Rp 1.200 per saham, dan saham TELE terpangkas 5,66 persen ke posisi Rp 680 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi terpangkas 1,43 persen, dan bukukan penurunan terbesar.
Lalu indeks saham Jepang Nikkei susut 0,84 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,40 persen, indeks saham Singapura melemah 0,03 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,32 persen.
Â