IHSG Diperkirakan Terkoreksi Jelang Aksi 22 Mei

IHSG kemungkinan terkoreksi merespons aksi demonstrasi 22 Mei pada hari ini.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Mei 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 06:30 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan tergelincir pada perdagangan saham hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan memaparkan, IHSG kemungkinan terkoreksi merespons aksi demonstrasi 22 Mei pada hari ini. Selain itu, sentimen global juga masih bayangi laju gerak IHSG di bursa saham.

"Investor melihat adanya risiko politik dari dalam negeri. Karenanya, IHSG saya prediksi melemah dengan kisaran support 5.918 dan resistance 5.989," terangnya di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Dia menambahkan, indeks yang dibayang-bayangi faktor global membuat IHSG hanya mampu sekadar menguat bergerak terbatas. IHSG pun kembali menguat dua hari terakhir merespon pelemahan sepekan terakhir yang telah memasuki level oversold.

Sementara itu, meski adanya sentimen politik dari dalam negeri, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih akan lanjutkan penguatan di rentang 5912-6000.

Adapun pada perdagangan saham hari Rabu ini, dirinya menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sedangkan Christoper menganjurkan untuk membeli saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

Penutupan Kemarin

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir pada zona hijau hari ini. Seluruh sektor saham menguat. 

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (21/5/2019), IHSG menguat 44,25 poin atau 0,75 persen ke posisi 5.951,37. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,87 persen ke posisi 925,13. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 243 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 155 saham melemah dan 141 saham diam di tempat. Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.996,5 dan terendah 5.925,4.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 448.364 kali dengan volume perdagangan saham 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.

Investor asing lepas saham Rp 491,21 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.480.

Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham konstruksi menguat 1,48 persen dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menghijau 1,46 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,10 persen.

Sejumlah saham yang catatkan penguatan antara lain saham CNTX naik 25 persen ke posisi Rp 590 per saham, saham BSSR melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.600 per saham dan saham MASA menguat 24,45 persen ke posisi Rp 565 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham MFMI melemah 18,6 persen ke posisi Rp 464 per saham, saham NIPS susut 16,15 persen ke posisi Rp 218 per saham, dan saham KOIN tergelincir 15,20 persen ke posisi Rp 212 per saham.

Tengok Gerak Saham Emiten BUMN Usai Pengumuman Rekapitulasi KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 di 34 provinsi pada pukul 01.46 WIB, Selasa (21/5/2019). KPU menyebut, jumlah suara nasional sebanyak 154.257.601 dan sebagai pemenang Pilpres 2019 adalah Jokowi-Ma'ruf Amin.

Usai pengumumman tersebut, IGSH pun bergerak Menghijau. Saham-saham emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga kompak menguat.

Mengutip data RTI, Selasa (21/5/2019), saham emiten BUMN perbankan kompak menghijau pada pembukaan perdagangan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibuka menghijau 50 poin atau 0,69 persen ke level Rp 7.275 per saham. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga naik 0,86 persen ke level Rp 2.350 per saham.

Untuk Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,89 persen ke level Rp 8.450 per saham. Sedangkan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 0,80 persen menjadi Rp 3.800 per saham.

Saham BUMN sektor kontruksi pun juga menghijau. Saham WIKA naik 4,79 persen ke level Rp 2.010 per saham. saham WSKT naik 1,80 persen ke level Rp 1.685 per saham.

Untuk saham ADHI menguat 1,06 persen ke level Rp 1.425 per saham dan saham PTPP menghijau ke level Rp 1.890 per saham.

Sementara untuk saham sektor jalan tol yaitu PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 0,95 persen ke level Rp 5.235 per saham.

Untuk sektor tambang, ANTM atau PT Aneka Tambang Tbk naik 2,92 persen ke level Rp 690 per saham dan saham PTBA atau PT Bukit Asam Tbk naik 0,71 persen ke level Rp 2.880 per saham.

Namun di luar itu, ada beberapa saham BUMN yang stabil antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GGIA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya