Aksi 22 Mei Usai, IHSG Ditutup Menghijau

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.044,57 dan terendah 6.942,17.

oleh Nurmayanti diperbarui 23 Mei 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 16:14 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Usai aksi 22 Mei mereda, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG juga bergerak di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (23/5/2019), IHSG naik 93,02 poin atau 1,57 persen ke posisi 6.032,65. 

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.044,57 dan terendah 6.942,17. Sebanyak 276 saham menguat dan membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 141 saham melemah dan 120 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 401.389 kali dengan volume perdagangan 12,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 552,6 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.466.

Pada hari ini, seluruh sektor saham menguat. Saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar sebesar 23,43 persen. Kemudian keuangan naik 2,08 persen, saham industri dasar 1,80 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham LMSH naik 23,43 persen ke posisi Rp 590 per saham, saham POLA mendaki 21,81 persen ke posisi Rp 1.145 per saham dan saham IIKP menanjak 17,86 persen ke posisi Rp 66 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham BMSR turun 33,85 persen ke posisi Rp 86 per saham, saham MKNT merosot 29,70 persen ke posisi Rp 116 per saham, dan saham KONI tergelincir 24,11 persen ke posisi Rp 214 per saham.

 

Usai Aksi 22 Mei, IHSG Dibuka Menguat ke 5.961,47

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada awal perdagangan Kamis ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mampu menguat tetapi masih berada di kisaran Rp 14.500.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (23/5/2019), IHSG menguat tipis 4,39 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.944,03. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih menguat 21,83 poin atau 0,37 persen ke posisi 5.961,47.

Indeks saham acuan LQ45 menguat 0,98 persen ke level 930,30. Seluruh indeks saham juga kompak berada di zona hijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.962,37 dan terendah 5.942,17. Sebanyak 103 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 32 saham melemah dan 104 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup sepi yaitu 8.409 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 249,6 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 10 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.508.

10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham infrastruktur naik 1,67 persen, dan bukukan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,99 persen dan sektor saham industri dasar menguat 0,95 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham POLA naik 21,28 persen ke posisi Rp 1.140 per saham, saham KKGI mendaki 19,37 persen ke posisi Rp 228 per saham dan saham TNCA menanjak 15,75 persen ke posisi Rp 294 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham CITY turun 9,88 persen ke posisi Rp 310 per saham, saham RELI merosot 8,62 persen ke posisi Rp 212 per saham, dan saham PKPK tergelincir 8,05 persen ke posisi Rp 80 per saham.

Prediksi Analis

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan tertekan hingga hari ini. Pelemahan dipicu sentimen domestik atas situasi politik yang kini tengah terjadi.

Analis PT Artha Sekuritas Juan Harahap menilai, investor kini cemas untuk masuk ke pasar tanah air melihat kondisi politik atas aksi 22 Mei 2019 yang terjadi di dalam negeri.

Selain itu, minimnya sentimen positif pendorong pasar menurutnya ikut andil memicu kemungkinan terkoreksinya IHSG di bursa saham sampai dengan hari ini. 

"Dan memang selain risiko politik, secara teknikal candlestick membentuk doji pada area resistance bearish trend, mengindikasikan adanya potensi kembali melemah," terang dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Adapun dari Artha Sekuritas, dirinya memproyeksikan IHSG memerah pada rentang support5.916 dan resistance 5.964.

Sementara itu, dari sentimen global, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan investor masih mencerna konfrontasi Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali terjadi pada sektor teknologi.

"AS dikabarkan mempertimbangkan untuk memasukan daftar hitam perusahaan pengawasan china," paparnya.

Tetapi, dirinya cukup optimistis IHSG mampu menguat meski hanya bersifat terbatas. Menurutnya, IHSG akan ke zona hijau diperdagangkan dalam rentang 5.912-6.000.

Melihat situasi ini, Reliance Sekuritas menyarankan untuk membeli saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Adapun dari sisi Artha Sekuritas merekomendasikan saham PT Medco Energy Tbk (MEDC), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), serta PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya