IHSG Masuk Zona Merah, Rupiah Bertengger di 14.525 per Dolar AS

Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG juga bergerak di zona merah.

oleh Nurmayanti diperbarui 22 Mei 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2019, 16:14 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menguat di akhir perdagangan pada hari ini. Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG juga bergerak di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (22/5/2019), IHSG turun 11,73 poin atau 0,20 persen ke posisi 5.939,6. 

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.966,79 dan terendah 5.918,9. Sebanyak 193 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 193 saham melemah dan 149 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 323.978 kali dengan volume perdagangan 16,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 724 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.525.

Pada hari ini, sebagian sektor saham tertekan. Saham tersebut antara lain, infrastruktur yang melemah 0,90 persen, saham perkebunan sebesar 0,39 persen dan barang konsumsi 0,42 persen.

Adapun sektor saham pertambangan masih menguat dengan naik 0,50 persen. Disusul sektor saham konsumsi tergelincir 0,06 persen dan sektor saham perdagangan 0,19 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham POOL naik 21,93 persen ke posisi Rp 2,780 per saham, saham ARTA mendaki 21,50 persen ke posisi Rp 486 per saham dan saham JAYA menanjak 20,69 persen ke posisi Rp 140 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham POLA turun 24,8 persen ke posisi Rp 940 per saham, saham POSA merosot 24,62 persen ke posisi Rp 300 per saham, dan saham SAPX tergelincir 20,36 persen ke posisi Rp 665 per saham.

 

Perdagangan Saham Berjalan Normal meski Ada Aksi 22 Mei

Awal 2019 IHSG
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berjalan normal meski ada aksi 22 Mei 2019.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menuturkan, saat ini situasi bursa saham normal. Anggota bursa (AB) yang terkoneksi ke Jakarta Automated  Trading System (JATS) juga tidak ada perubahan dan semua anggota bursa terhubung.

"Di bursa situasi normal yah. Masuk semua. Lalu anggota bursa yang terkoneksi ke JATS juga terkoeksi. Kalau keamanan biasa saja,” ujar Inarno saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (22/5/2019).

Terkait IHSG melemah pada sesi pertama, Ia menuturkan, IHSG berpotensi menguat kalau situasi terkendali. "Kalau situasi terkendali rasanya indeks tidak akan ada perubahan terlalu banyak. Saya optimis rebound," tutur dia.

Sebelumnya aksi unjuk rasa 22 Mei terkait pengumuman hasil pemilu 2019 masih berlangsung di Jakarta.

Sejumlah gedung perkantoran ada memutuskan mempekerjakan karyawan dari rumah. Hal ini karena akses menuju lokasi ditutup sementara. Namun, ada juga pusat perbelanjaan yang buka.

Prediksi Analis

Sebelumnya, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan tergelincir pada perdagangan saham hari ini.

Analis PT Artha Sekuritas Christoper Jordan memaparkan, IHSG kemungkinan terkoreksi merespons aksi demonstrasi 22 Mei pada hari ini. Selain itu, sentimen global juga masih bayangi laju gerak IHSG di bursa saham.

"Investor melihat adanya risiko politik dari dalam negeri. Karenanya, IHSG saya prediksi melemah dengan kisaran support 5.918 dan resistance 5.989," terangnya di Jakarta, Rabu 22 Mei 2019.

Dia menambahkan, indeks yang dibayang-bayangi faktor global membuat IHSG hanya mampu sekadar menguat bergerak terbatas. IHSG pun kembali menguat dua hari terakhir merespon pelemahan sepekan terakhir yang telah memasuki level oversold.

Sementara itu, meski adanya sentimen politik dari dalam negeri, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG masih akan lanjutkan penguatan di rentang 5912-6000.

Adapun pada perdagangan saham hari Rabu ini, dirinya menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Sedangkan Christoper menganjurkan untuk membeli saham PT Medco Energy Tbk (MEDC) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya