IPO, Saham Bima Sakti Pertiwi Kena Auto Reject

Saham PT Bima Sakti Pertiwi Kena Auto Reject PAMG terkena penolakan otomatis lantaran kenaikan saham melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham IPO sebesar 50 persen.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Jul 2019, 09:57 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2019, 09:57 WIB
IPO saham Bima Sakti Pertiwi.
IPO saham Bima Sakti Pertiwi. Dok: Bawono Yadika Tulus/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) resmi melaksanakan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/7/2019).

IPO pagi ini, Saham PAMG langsung terkena penolakan otomatis (auto rejection) oleh Jakarta Automated Trading System (JATS), lantaran kenaikan saham melebihi ketentuan persentase tertinggi harian khusus saham IPO sebesar 50 persen.

Adapun saham PAMG naik 70 persen persen atau 70 poin ke level Rp170. Saham PAMG ditransaksikan sebanyak 2 kali dengan volume sebanyak 1620 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 27,54 juta.

Mengantongi pernyataan efektif pada 25 Juni 2019, Perusahaan yang bergerak di bidang properti ini melepas 625 juta saham baru lewat aksi IPO pagi ini. Adapun Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk belanja modal dan modal kerja operasional perseroan.

PAMG memiliki visi menjadi perusahaan benchmark properti berskala nasional dan berkualitas internasional. Karena itu, perseroan akan membangun produk dan pelayanan yang berkualitas, serta bernilai tambah untuk kepuasan konsumen baik pembeli, penyewa dan pengunjung.

Selain itu, PAMG membangun dan melatih SDM yang berkualitas, membangun kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan, menambah nilai perusahaan, dan berdampak positif pada pembangunan kota dan lingkungan.

Tahun lalu, PAMG menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Cinemaxx untuk pembukaan bioskop dengan lima layar. PAMG adalah pengelola Mal Pekanbaru. Saat ini, perseroan memiliki total cadangan lahan (landbank) seluas 8.000 m2.

Sesuai rencana, landbank tersebut akan digunakan untuk membangun apartemen pada tahun 2023, yang bakal tersambung dengan mal. Selain mengelola mal dan gedung, perseroan memiliki sebuah gedung bertingkat yang terletak di sebelah Mal Pekanbaru. Gedung perseroan tersebut terdiri dari delapan lantai dan memiliki 201 mangan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

IHSG Diramal Menghijau, Cermati Saham Pilihan Berikut Ini

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan berpeluang menguat ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat ini.

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menuturkan, bila momentum positif indeks masih bisa mendorong ke level di atas 6.400, maka rentang IHSG yang sebelumnya 6.300-6.420 berpotensi berganti lebih tinggi ke level 6.420-6.490.

"Resistance lama menjadi support, yang merupakan gambaran teknikal bahwa short to medium term uptrend menjadi kuat," paparnya dalam risetnya di Jakarta, Jumat (5/7/2019).

Tetapi, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Ibrahimsyah mengungkapkan, laju indeks kemungkinan akan bergerak ke zona negatif.

Menurutnya, IHSG bakal diperdagangkan di zona merah dalam kisaran support dan resistance di level 6.320-6.400.

Adapun sejumlah saham yang ia rekomendasikan pada hari ini ialah saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), hingga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan Yuganur menganjurkan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya