Garap Proyek di Australia, Terregra Siapkan Investasi Rp 660 Miliar

Hingga September 2019, serapan belanja modal Terregra Asia Energy sebesar Rp 110 miliar.

oleh Bawono Yadika diperbarui 22 Nov 2019, 13:57 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2019, 13:57 WIB
Manajemen PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) angkat suara terkait pembekuan saham (suspensi) yang menimpa saham perseroan dari otoritas bursa.
Manajemen PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) angkat suara terkait pembekuan saham (suspensi) yang menimpa saham perseroan dari otoritas bursa.

Liputan6.com, Jakarta - PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) menyiapkan dana investasi hingga Rp 660 miliar pada tahun depan.

Dana tersebut antara lain akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek perusahaan. Diantaranya adalah 4 proyek solar mobilong di Australia Selatan yang masing-masing memiliki kapasitas 5 MW yang ditargetkan beroperasi pada 2020.

Direktur Terregra Asia Energy Kho Awikek menyebut sebesar 45 persen dari total dana investasi untuk tahun depan dianggarkan guna membiayai proyek solar mobilong di Australia Selatan.

"Sebesar 55 persen dari total dana investasi akan dipakai untuk membiayai proyek hydro," tuturnya Jumat (22/11/2019).

Dia melanjutkan, untuk sumber pendanaan, sekitar 30 persen berasal dari kas internal. Sisanya sebesar 70 persen menggunakan sumber pendanaan eksternal. Itu antara lain pinjaman bank.

"Kami juga berencana melakukan right issue pada tahun depan untuk memperoleh dana dari sumber eksternal," jelasnya.

Adapun hingga September 2019, serapan belanja modal Terregra Asia Energy sebesar Rp 110 miliar. Sementara itu, total belanja modal yang dialokasikan Terregra sepanjang tahun ini berkisar antara Rp 140-150 miliar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Manajemen Terregra Tepis Kepemilikan Benny Tjokro di Perusahaan

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Pengendara sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). IHSG ditutup melemah 0,09 persen atau 5,52 poin ke level 6.023,64 dari penutupan perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) angkat suara terkait pembekuan saham (suspensi) yang menimpa saham perseroan dari otoritas bursa.

Seperti diketahui, saham TGRA sempat dihentikan sementara (suspensi) pada 18 November 2019. Kemudian saham perusahaan dibuka kembali pada tanggal 20 November 2019.

Lalu, saham TGRA kembali suspensi pada tanggal 21 November 2019.

Sepanjang tahun berjalan, saham perseroan anjlok sebesar 80,25 persen menjadi Rp 158 per saham. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham Terregra masih tertekan 82,35 persen. 

"Secara fundamental kinerja kami baik. Penurunan harga saham tidak mencerminkan kinerja fundamental yang sebenarnya," tutur Corporate Secretary Terregra Asia Energy  Christin Suwito di Jakarta, Jumat (22/11/2019).

Pihaknya juga menepis berita yang santer di pasar modal bahwa investor kawasan Benny Tjokro memiliki saham di Terregra.

"Tidak ada satu lembar pun saham milik Bentjok di Terregra. Saya sudah mengecek semuanya dan bisa saya pastikan bahwa tak ada nama Bentjok dalam struktur kepemilikan saham perusahaan," ujarnya.

Dia berharap, suspensi saham Terregra bisa segera dibuka agar saham perusahaan dapat kembali diperdagangkan oleh investor.

"Kalau dilihat dari rasio harga, saham Terregra sudah sangat murah. Kami berharap suspensi saham bisa segera dibuka," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya