Liputan6.com, Jakarta - PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mengklaim sebagai perusahaan energi terbarukan pertama (renewable) yang mencari pembiayaan di pasar modal. Perseroan melepas 550 juta saham ke publik dengan harga Rp 200 per saham. Jadi, dana segar yang diperoleh sekitar Rp 110 miliar.
Wakil Direktur Utama TGRA Lasman Citra mengatakan, sebanyak 97 persen dana IPO akan digunakan untuk penyertaan modal anak usaha yakni PT Terregra Hydro Power. Dana tersebut akan digunakan anak usaha untuk membangun pembangkit listrik.
"Kami perusahaan pertama di BEI renewable energi," kata dia, di Gedung BEI Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dia menerangkan, perusahaan akan membangun 4 proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) dengan kapasitas 36 MW. 4 PLTMH dibangun di wilayah Sumatera Utara (Sumut).
"Lokasinya di Sumatera Utara," ujar dia.
Dia mengatakan, biaya pembangunan pembangkit listrik bervariasi. Adapun, biaya investasi untuk pembangkit di kisaran US$ 2 juta-4 juta per MW. Total investasi untuk 4 proyek yakni US$ 70 juta.
Pembangunan pembangkit ini sudah dimulai tahun ini, dan akan dirampungkan pada 2019.
"Dengan hasil ini sudah cukup untuk membangun 4 project pertama 36 MW dimulai tahun ini," ujar dia.
Â
Â