Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Anjlok ke 6.257,40

IHSG ditutup turun 66,06 poin atau 1,04 persen ke posisi 6.257,40.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jan 2020, 16:10 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2020, 16:10 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini. Investor asing beli saham mencapai Rp 681,66 miliar di total pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (6/1/2020), IHSG ditutup turun 66,06 poin atau 1,04 persen ke posisi 6.257,40. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 1,1 persen ke posisi 1.010,23.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.300,43 dan terendah 6.252,63.

Sebanyak 282 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 132 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 454.449 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5 triliun.

Investor asing beli saham mencapai Rp 141,39 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.953.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang turun 0,68 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 2,87 persen. Kemudian sektor perkebunan yang turun 2,85 persen dan sektor konstruksi turun 1,46 persen.

Saham-saham yang melemah yang mendorong IHSG tersungkur diantaranya PCAR yang turun 25 persen ke Rp 585 per lembar saham, MTSM melemah 25 persen ke Rp 168 per lembar saham dan RODA turun 23,08 persen ke Rp 50 per lembar saham.

Saham-saham yang menguat antara lain SQMI yang naik 24,58 persen ke Rp 294 per saham, MSKY menguat 22,48 persen ke Rp 1.335 per saham dan IBFN naik 22,31 persen ke Rp 296 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sesi Pembukaan

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas di Jakarta, Rabu (14/11). Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin atau 0,39% ke 5.858,29. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (23/12/2019), IHSG turun 29,96 poin atau 0,47 persen ke level 6.293,50. IHSG masih tetap berada di zona merah pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun 40,58 poin atau 0,62 persen menjadi 6.285,58.

Indeks saham LQ45 juga naik 1,05 persen ke posisi 1.010,49. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.300,43 dan terendah di 6.274,02.

Sebanyak 124 saham melemah yang mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 61 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 21.499 kali dengan volume perdagangan 234,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 216,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 13,70 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.950 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang naik 0,75 persen.

Sedangkan sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun sebesar 1,31 persen. Disusul sektor industri dasar yang naik 1,30 persen dan sektor keuangan yang menguat 1,28 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain RODA turun 15,38 persen menjadi Rp 54 per lembar saham, INPP turun 11,05 persen menjadi Rp 765 per saham dan TGRA turun 10,79 persen menjadi Rp 124 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya MSKY naik 18,35 persen ke level Rp 1.290 per lembar saham, OCAp naik 17,39 persen menjadi Rp 270 per lembar saham dan PSAB naik 6,21 persen menjadi Rp 308 per lembar saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya