Wall Street Terkapar, Dow Jones Cetak Penurunan Terburuk Sejak Black Monday

Wall Streetjatuh terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengatakan wabah terburuk bisa bertahan hingga Agustus.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Mar 2020, 07:20 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2020, 07:20 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street anjlok tajam pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Indeks acuan Dow Jones Industrial Average (DJIA) menderita kejatuhan terburuk sejak “Black Monday” pada 1987.

Kejatuhan tersebut tetap terjadi meskipun Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) berjanji untuk memberikan stimulus moneter besar-besaran untuk menahan laju kejatuhan pertumbuhan ekonomi.

Mengutip CNBC, Selasa (17/3/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup 2.997,10 poin lebih rendah, atau turun 12,9 persen ke level 20.188,52. Indeks S&P 500 turun 12 persen menjadi 2.386,13, mencapai level terendah sejak Desember 2018.

Sementara Nasdaq Composite ditutup 12,3 persen lebih rendah ke level 6.904,59 dan merupakan perdagangan terburuk yang pernah ada.

"Pasar tidak bisa beristirahat dari kecemasan bahkan setelah tindakan bersejarah Fed kemarin. Pengaruh virus Corona masih mendominasi berita utama dunia," Frank Cappelleri, direktur eksekutif di Instinet.

“Kami tidak dapat memperdebatkan fakta, dan kami berurusan dengan masalah yang jauh lebih besar dari sekedar ekonomi,” tambah Cappelleri.

Rata-rata kejatuhan indeks acuan utama di Wall Street tersebut terjadi usai Presiden AS Donald Trump mengatakan wabah terburuk bisa bertahan hingga Agustus. Dia juga mengatakan kepada wartawan bahwa AS mungkin menuju resesi.

 

Kehancuran Pertama Sejak "Black Monday"

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Kerugian hari Senin membuat Dow Jones turun 31,7 persen dari rekor tertinggi sepanjang masa dan S&P 500 dan Nasdaq lebih dari 29 persen di bawah rekor mereka bulan lalu. Dow jatuh ke titik terendah sejak 2017.

Penurunan Dow Jones adalah penurunan terburuk sejak kehancuran "Black Monday" tiga dekade lalu ketika jatuh lebih dari 22 persen. Penurunan melampaui 9,99 persen pada Kamis lalu. Itu juga hari terburuk ketiga bagi Dow jones, turun lebih dari 13 persen pada akhir 1929.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya