Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia diperkirakan akan turun pada pembukaan hari Selasa setelah anjloknya harga minyak semalam di AS.
Dikutip dari laman CNBC, Selasa (21/4/2020), futures menunjuk ke pembukaan yang lebih rendah untuk saham Jepang. Kontrak berjangka Nikkei di Chicago ada pada 19.480 sedangkan mitra di Osaka pada 19.320. pada penutupan terakhir Nikkei 225 di 19.669,12.
Baca Juga
Sementara itu, stok di Australia akan turun. Kontrak berjangka SPI berada di 5.311, dibandingkan dengan penutupan terakhir S & P / ASX 200 di 5.353. Risalah Reserve Bank of Australia untuk pertemuan bulan April ditetapkan untuk keluar sekitar jam 9:30 pagi HK / SIN.
Advertisement
Pada berita perusahaan, perkembangan di Virgin Australia akan ditonton menyusul laporan Reuters Senin yang mengatakan maskapai ini akan memasuki masa sulit karena telah tenggelam dalam hutang setelah krisis virus corona. Ini berarti peruahaan akan menempuh cara seperti penjualan aset, perjanjian dengan kreditor, penghapusan hutang atau penutupan perusahaan, menurut laporan itu. Perdagangan saham perusahaan telah dihentikan.
Semalam di Amerika Serikat, saham Dow Jones Industrial Average ditutup 592,05 poin lebih rendah pada 23.650,44. Sementara S&P 500 tergelincir 1,8 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 2.823,16. Nasdaq Composite terkoreksi kembali 1 persen ditutup pada 8.560,73.
Â
Harga Minyak Negatif
Pergerakan tersebut terjadi ketika kontrak Mei untuk West Texas Intermediate, yang berakhir Selasa, turun lebih dari 100 pesen untuk menetap di bawah nol negatif USD 37,63 per barel.
Di pagi hari jam Asia pada hari Selasa, harga kontrak WTI Mei tetap negatif. Kontrak minyak mentah Juni AS berada di USD 21,47 per barel.
Yen Jepang diperdagangkan pada 107,70 per dolar setelah melihat level di bawah 107,4 minggu lalu. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6343, turun dari level di atas $ 0,635.
Advertisement