Dibuka Terbakar, IHSG Berbalik Arah pada Penutupan Sesi I

IHSG melejit 62 poin atau 1,29 persen ke posisi 4.954,42 pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat 11 September 2020.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Sep 2020, 12:26 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 12:25 WIB
IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit 62 poin atau 1,29 persen ke posisi 4.954,42 pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat 11 September 2020.

Ini berkebalikan dengan pembukaan tadi pagi yang turun 2,18 persen ke posisi 4.782,43. Pelemahan itu melanjutkan kemerosotan sejak Kamis (10/9/2020) lalu, yang sempat mengalami trading halt pasca indeks jatuh 257 poin atau 5,00 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, kenaikan IHSG ini terjadi lantaran pelaku pasar berbondong-bondong melakukan aksi akumulasi beli setelah harga saham jatuh pada Kamis kemarin.

"Kalau menurut saya pelaku pasar mencermati pergerakan harga saham yang murah. Apalagi yang bluechip. Apalagi kalau mereka dapat harga blue chip yang murah, mereka pasti akan akumulasi beli, nanti Insya Allah mereka harga sahamnya (kembali) naik," katanya pada Liputan6.com, Jumat (11/9/2020).

Mengutip RTI, terpantau 225 saham mengalami kenaikan. Sementara 198 saham turun dan 119 saham stagnan. Total volume perdagangan sebanyak 8,71 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,66 triliun.

Menurut Nafan, kejatuhan IHSG Kamis kemarin merupakan respons dadakan dari pelaku pasar akibat keputusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta yang dikeluarkan Gubernur Anies Baswedan.

Nafan menyatakan, reaksi tersebut hanya bersifat sementara lantaran pelaku pasar masih kaget mendengar kabar tersebut.

"Kalau PSBB total masih berlaku temporary, maka sentimen negatif tersebut hanya berlaku temporary juga," ujar Nafan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

IHSG Dibuka Terjun Bebas 110 Poin ke Level 4.782,43

IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Jumat ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada 1 sektor yang mampu menguat.

Pada awal perdagangan Jumat (11/9/2020), IHSG terjun 110,43 poin atau 2,18 persen ke posisi 4.782,43. Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 2,29 persen ke posisi 739,38.

 

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.080,54. Sedangkan terendah 4.754,79.

Sebanyak 288 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 33 saham menguat dan 76 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 77.777 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun.

Tercatat, investor asing menjual saham di pasar regular mencapai Rp 311 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.891 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada 1 sektor yang mampu menguat yaitu infrastruktur dengan naik 0,61 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin sektor industri dasar yang turun 3,95 persen, sektor keuangan melemah 2,25 persen, dan sektor manufaktur melemah 1,87 persen.

Saham-saham IHSG yang menguat antara lain, ROCK naik 25,78 persen ke Rp 2.090 per lembar saham. Kemudian ARGO naik 24,50 persen ke Rp 2.490 per saham dan HOMI naik 24,47 ke Rp 590 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain MTPS turun 6,99 persen ke Rp 346 per lembar saham, CAMP yang turun 6,98 persen ke Rp 240 per lembar saham dan CMNP turun 6,96 persen ke Rp 1.605 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya